Mohon tunggu...
Fiksiana

Perbedaan Gaya Belajar

20 April 2017   02:16 Diperbarui: 20 April 2017   02:29 1734
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Perbedaan gaya belajar menjadi pokok bahasan yang hamper selalu ada dalam pembahasan tentang belajar. Perbedaan gaya belajar pada anak merupakan sesuatu yang dapat menjelaskan perbedaan-perbedaan individu anak dalam proses belajar meskipun dalam kondisi dan proses pembelajaran yang sama. Setiap anak akan memiliki perbedaan masing-masing, oleh karena itu seorang guru akan dengan mudah mengorganisasikan proses pembelajaran dengan berbagai metode dan cara mengajar sehingga anak dapat dengan mudah menangkap atau memahami yang diberikan oleh guru. Gaya belajar merupakan pola perilaku yang spesifik pada setiap individu dalam proses pembelajaran dan mengembangkan keterampilan baru, serta proses menyimpan informasi atau keterampilan baru tersebut selama proses pembelajaran berlangsung.

Hal tersebut menjelaskan bahwa anak memiliki kebutuhan belajarnya sendiri, belajar dengan caranya sendiri yang berbeda dengan yang lain, dan memproses dengan cara yang berbeda pula. Oleh sebab itu, guru hendaknya memprhatikan kebutuhan anak dalam belajar agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik. Guru yang mampu memahami gaya belajar siswanya akan mampu memilih dan menetukan metode pembelajaran yang bermakna. Bukan itu saja, individu yang belajar dengan gaya belajarnya akan dapat mempercepat proses kognitifnya dalam belajar.

Ada beberapa model atau pendekatan gaya belajar yang dikemukakan oleh Horney salah satunya adalah modalitas belajar. Menurut Horney dengan mengemukakan model ini individu dalam belajar hanya memilih bagaimana cara belajar, apakah dengan cara melihat, mendengar, menyentuh, membentuk, atau melakukan aktivitas fisik saja terhadap apa yang sedang dipelajari. Modaliatas indra yang biasanya menjadi acuan utama dalam proses pembelajaran. Namun, dengan hal tersebut tidak bisa untuk memaksimalkan proses pembelajaran. Ada belajar sosial, dengan memnggunakan interaksi dengan lingkungan proses belajar tiap anak atau individu akan melakukan aktivitas belajar dengan mengajak atau dapat didampingi selain guru. Bisa dengan memisahkan dengan membentuk kelompok-kelompok kecil atau komunitas tertentu.

Belajar dengan batuan atau bimbingan seseorang selain guru, dapat melatih anak untuk berinteraksi dengan lingkungan di sekitar anak. Dengan begitu anak akan dengan mudah mengenal dan beradaptasi dengan lingkunga-lingkungan yang mungkin belum pernah mereka rasakan sebelumnya. Seorang guru atau orang tua cukup memantau dari kejauhan dan menilai apakah yang sedang dilakukan oleh anak itu berdampak positif atau negatif.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun