Mohon tunggu...
lady  anggrek
lady anggrek Mohon Tunggu... Wiraswasta - write female health travel

Suka menulis, Jakarta, Blog: amaliacinnamon.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Hutan Bagian dari Kehidupan Manusia

19 September 2019   18:49 Diperbarui: 19 September 2019   18:52 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lalu Amalia kembali berkata," Karena juga tidak ada gunanya hutan bagi manusia dan generasi penerus di masa depan. Mereka tidak menyadari adanya sumber daya hayati dan bagaimana melestarikan hutan. 

Saya berperan bukan untuk mementingkan nilai ekonomi semata dari hasil perkebunan tetapi juga berusaha menjaga agar Hutan Kencana sebagai keseimbangan alam dan makna hutan bagian dari kehidupan manusia." Mereka terdiam. Mendengarkan dan ada diantara mereka tidak tahu harus berkata. Juga ada sebagian warga yang menunduk karena malu.

Tidak beberapa  lama kemudian Pak Sandi bertanya. Dia adalah kepala desa Kenari. "Bagaimana menjaga Hutan Kencana untuk generasi penerus desa Kenari?" Amalia berpikir sebentar. 

Kemudian ia berkata, "Untuk awalnya dimulai dengan komunitas pecinta hutan. Kenapa membentuk komunitas pencinta hutan? Agar kita sebagai warga menciptakan kesadaran dalam menjaga hutan."

"Komunitas pencinta hutan ini memiliki penjelasan kepada para warga yang belum memahami bagaimana menjaga hutan. Dengan mendokumentasikan peranan hutan bagi manusia, menjaga sumber daya alam hutan dengan lebih tepat dan konsekuen, juga bagaimana mengembangkan hasil hutan tersebut. 

Jika hal ini sudah dilakukan maka yang kedua adalah menciptakan UMKM  dan koperasi untuk pembinaan warga dan menciptakan pendapatan dari mengolah hutan. Terakhir bagaimana kita menjual hasil hutan kepada pembeli dan penjual."


Sebagian warga mengangguk. Menyetujui pendapat Amalia. Namun ada seseorang yang bertanya lagi. Ibu Suyatmi namanya. Tubuhnya tinggi, kenakan kerudung berwarna cokelat namun dandanannya sungguh tebal dan menyolok. "Kira-kira berapa lama prosesnya? Dari awal membentuk komunitas pencinta hutan hingga menjual hasil hutan kepada pembeli dan penjual?" Tanyanya penasaran.

"Memang tidak butuh waktu yang sedikit dalam menjaga hutan sebagai contoh ekosistem dan keseimbangan alam, mengolah hasil hutan secara tepat dan merawat hutan sebagai kesadaran kita sebagai bagian dari kehidupan."

"Tetapi kita sebagai warga Desa Kenari dan Hutan Kencana memiliki makna atas keinginan menjaga alam sebagai makhluk ciptaan dari Sang Pencipta. Maka proses waktu tidak sedikit tetapi searah sesuai tujuan untuk menjaga Hutan Kencana."

Amalia terdiam. Pak Sandi sedang berbisik pelan kepada para pengusaha perkebunan lalu berkata. "Terima kasih, Amalia. Atas penjelasan secara lengkap tentang hutan dan bagaimana menjaga serta mengolah secara tepat bagi warga. Saya akan mengabari untuk perkembangan lebih lanjut." Amalia menundukkan kepala lalu bersalaman kepada Kepala Desa dan para pengusaha perkebunan. Lalu ada doa dan harapan agar para warga tidak menghiraukan apa yang ia lakukan.

Seorang lelaki dengan tubuh tinggi berdiri tegak memperhatikan anak perempuannya. Berusaha menjelaskan kepada warga Desa Kenari dengan sabar dan tulus bagaimana membentuk komunitas pencinta hutan. Langkah awal untuk menciptakan bagaimana warga miliki kesadaran Hutan Kencana bagian dari kehidupan manusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun