Tersendar dalam pilar masjid desa
Mataku tak henti menatapnya
Keranda jenazah tepat di depan mata
Untuk di sholatkan bersama
Panas terik terasa di badan
Berduyun orang mengantarkan
Sosok warga yang jadi panutan
Berbudi baik juga dermawan
Harumnya bunga melati di keranda
Seharum nama yang di sematkanya
Tiada celah dimata warga
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!