Mohon tunggu...
Kakthir Putu Sali
Kakthir Putu Sali Mohon Tunggu... Administrasi - Pecinta Literasi

Merindu Rembulan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pemimpin Desa Kini Telah Tiada

26 September 2017   14:10 Diperbarui: 26 September 2017   14:12 1711
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tersendar dalam pilar masjid desa

Mataku tak henti menatapnya

Keranda jenazah tepat di depan mata

Untuk di sholatkan bersama

Panas terik terasa di badan

Berduyun orang mengantarkan

Sosok warga yang jadi panutan

Berbudi baik juga dermawan

Harumnya bunga melati di keranda

Seharum nama yang di sematkanya

Tiada celah dimata warga

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun