Mohon tunggu...
Kristopel yanto bora
Kristopel yanto bora Mohon Tunggu... Petani - Kata pikiranku adalah Tulisanku

Aku suka cara kopi yang menjadikan pahit sebagai kebahagiaan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kelabu Kelam Sepanjang Waktu

17 April 2019   17:24 Diperbarui: 17 April 2019   17:46 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: medium.com/@AmJohn5on | diolah kembali oleh penulis

Berkali-kali waktu itu bergulir

yang berlalupun kembali mengukir kisah

dikala angin penyejuk jiwa itu tak perna terlihat lagi

Menutup lupapun tak kuat aku menahannya disini

Inginku menghardikmu pergi dari jiwa ini

Tapi suara badai itu selalu datang menghantui kelamnya sendiriku ini

Aku terpaku menatap sepiku....

Rindu yang kurajut penuh kasih kini hanya seperti kelabu kelam sepanjang waktu

Termenung....merenung......!!!!!

Tangis malah terbawa dalam kalbuku

Ingin kembali mengukir cerita soal rasa bersama kisah baru penuh tanya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun