Mohon tunggu...
Toto Priyono
Toto Priyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kamu bintang besar! Apa yang akan menjadi keberuntungan Anda jika Anda tidak memiliki sesuatu yang membuat Anda bersinar? -Friedrich Nietzsche-

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Rindu Kembali Menulis Karya Sastra

28 April 2019   21:48 Diperbarui: 28 April 2019   22:11 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebenarnya kebahagiaan dan kesedihan sama-sama mudah dilupakan tetapi dinegri yang bebas malah mengejar dan mencarinya. Ya celakalah mereka! Pemahamanku tentang diri-diri yang katanya bebas seperti sudah rusak, yang merusak adalah hidup semi mainstream abad ini, di mana bekerja hanya untuk membeli kesenangan hidupnya saja. Tidak ada renungan, tidak ada teriakan, dan tidak ada rasa kegelisahan, abad 21 menciptakan hidup pada dimensi yang sama.

Keterasingan cara hidup ini abad 21 bagaikan mimpi buruk. Aku seperti manusia yang dibuat terbauai harapan kepalsuan mereka. Tetap berdiri tetapi berjalan ditempat dan urung maju sama seperti pikiran mereka. Terkadang aku sering lupa bahwa; "aku punya cara untuk lari sejenak dari semua ini". Memang tidak ada tempat aku mencurahkan perasaan selain terhadap diriku sendiri. 

Aku mencerminkan aku dalam bentuk pena kemudian ditulis dan menjadi karya seni. Ketenangan dan rasa bahagia menjadi aku yang hidup di abad 21 dari dalam balutan negri yang bebas ini adalah ketika menulis dan membacanya lagi. Tanpa sadar, aku telah membangun diri menjadi aku.

Mungkin tetap harus dinikmati jika sebagai "aku" jika tidak ada senyuman dan tidak ada pelukan. Realitas adalah bayanganku sendiri yang menginginkan itu, yang terkadang menjadi bebal pada ilusi yang memilukan realitas itu sendiri membuat diri kehilangan dirinya sendiri. Sedangkan kehilangan diri yaitu ketika diri terlalu asyik mengantungkan ketidak sepian-nya kepada orang lain yang sebetulnya "ia tidak ada di dalam batinya sendiri". Menyepi memang terasing dalam keramaian tetapi, "menyepi membawa menyelami kedalam rasa diri sendiri agar ia tidak bergantung pada siapapun".

Sudahliah engkau yang suka  mengkritik tulisan dengan mengintimidasi dengan sikap yang tidak mengenakan hati manusia yang sedang mengisi cawan hidupya sendiri. Tunjukanlah bahwa kita semua adalah manusia-manusia yang beradab itu. Saling menghargai sebagai manusia, yang butuh untuk berseni dalam hidup ini. Tetap berjalan, tetapi jangan pernah menganggu kebebasan berseni manusia lain melalui karya-karyanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun