Sebenarnya kebahagiaan dan kesedihan sama-sama mudah dilupakan tetapi dinegri yang bebas malah mengejar dan mencarinya. Ya celakalah mereka! Pemahamanku tentang diri-diri yang katanya bebas seperti sudah rusak, yang merusak adalah hidup semi mainstream abad ini, di mana bekerja hanya untuk membeli kesenangan hidupnya saja. Tidak ada renungan, tidak ada teriakan, dan tidak ada rasa kegelisahan, abad 21 menciptakan hidup pada dimensi yang sama.
Keterasingan cara hidup ini abad 21 bagaikan mimpi buruk. Aku seperti manusia yang dibuat terbauai harapan kepalsuan mereka. Tetap berdiri tetapi berjalan ditempat dan urung maju sama seperti pikiran mereka. Terkadang aku sering lupa bahwa; "aku punya cara untuk lari sejenak dari semua ini". Memang tidak ada tempat aku mencurahkan perasaan selain terhadap diriku sendiri.Â
Aku mencerminkan aku dalam bentuk pena kemudian ditulis dan menjadi karya seni. Ketenangan dan rasa bahagia menjadi aku yang hidup di abad 21 dari dalam balutan negri yang bebas ini adalah ketika menulis dan membacanya lagi. Tanpa sadar, aku telah membangun diri menjadi aku.
Mungkin tetap harus dinikmati jika sebagai "aku" jika tidak ada senyuman dan tidak ada pelukan. Realitas adalah bayanganku sendiri yang menginginkan itu, yang terkadang menjadi bebal pada ilusi yang memilukan realitas itu sendiri membuat diri kehilangan dirinya sendiri. Sedangkan kehilangan diri yaitu ketika diri terlalu asyik mengantungkan ketidak sepian-nya kepada orang lain yang sebetulnya "ia tidak ada di dalam batinya sendiri". Menyepi memang terasing dalam keramaian tetapi, "menyepi membawa menyelami kedalam rasa diri sendiri agar ia tidak bergantung pada siapapun".
Sudahliah engkau yang suka  mengkritik tulisan dengan mengintimidasi dengan sikap yang tidak mengenakan hati manusia yang sedang mengisi cawan hidupya sendiri. Tunjukanlah bahwa kita semua adalah manusia-manusia yang beradab itu. Saling menghargai sebagai manusia, yang butuh untuk berseni dalam hidup ini. Tetap berjalan, tetapi jangan pernah menganggu kebebasan berseni manusia lain melalui karya-karyanya.