Mohon tunggu...
Toto Priyono
Toto Priyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kamu bintang besar! Apa yang akan menjadi keberuntungan Anda jika Anda tidak memiliki sesuatu yang membuat Anda bersinar? -Friedrich Nietzsche-

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Sastra Manusia Pengharapan

26 April 2019   19:00 Diperbarui: 1 Mei 2019   23:20 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjalin hubungan atau persekutuan sendiri merupakan perjanjian dari diri dan kepada diri sendiri, "biasanya disebut juga sebagai komitmen". Komitmen bisa dengan siapapun "asal sebelumnya kita membuat perjanjian untuk saling berkomitmen antara satu dengan lainnya". Hubungan dalam berkomitmen idealnya harus didasari pada setiap kemauan-kemauan individu, tidak ada tekanan, tidak saling membohongi dan tidak saling mencari keuntungan. Biasanya jika seorang menjalin hubungan untuk saling berkomitmen mempunyai maksud tertentu, entah itu untuk kebaikan atau untuk sekedar mengurangi rasa kesepian.

Ada banyak cara seseorang membuat komitmen atau hubungan perjanjian, bisa dengan berserikat untuk tujuan tertentu bahkan "menikah dengan harapan penuh dengan kebahagiaan". Pada saat manusia akan melakukan sebuah komitmen dengan manusia orang lain, apa yang manusia itu pikirkan? Jika yang dipikirkan kebaikan dan kebahagian sangatlah manusiawi. Tetapi apakah manusia pernah berpikir setelah menjalaninya "berkomitmen" hal yang di pikirkan sebelum melakukan komitmen itu tidak tercapai ia akan merasa puas? Banyaknya hubungan yang kadas merupakan bukti bahwa; "komitmen manusia hanyalah komitmen pada keberuntungannya semata".  Tetapi ketika komitmen manusia tidak tercapai ia cenderung merusaknya dan meninggalkan bahkan melupakan komitmen terhadap diri manusia sendiri untuk bersama manusia lain..

Seseorang yang akan menjalin komitmen bersama seyogyanya, harus bisa melampaui baik dan buruk, tentu mengenai hal apa yang akan ditimbulkan oleh komitmen tersebut termasuk "untung dan rugi". Terpenting dalam menjalin hubungan itu berjanji pada diri sendiri, juga dengan manusia lain yang akan manusia jadikan teman hidup bersama. Bukan janji pada kebaikan dan kebahagiaan yang manusia terima, tetapi karena "pada saat cita-cita dari komitmen tidak tercapai manusia merusaknya begitu saja komitmen-komitmen itu dengan cara mengorbankan semuanya". Manusia menjajanjikan sebuah komitmen bukanlah berjanji kepada orang lain melainkan "manusia berjanji kepada diri  sendiri agar tetap menjaga berasama manusia lain baik senang maupun susah" agar tercipta berkomitmen yang sehat se-hidup se-mati.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun