Mohon tunggu...
Ngesti Setyo Moerni
Ngesti Setyo Moerni Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu Rumah Tangga

Berusaha mengurangi yang berakibat rusaknya lingkungan, dimulai dari diriku sendiri dan keluarga.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Masuk Warung Remang-Remang

21 Mei 2013   16:20 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:14 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1369122847196064138

Pengalaman tak terlupakan ketika terpaksa masuk lokasi warung remang-remang tempat sopir truk melepas lelah dan bersantap malam [caption id="attachment_244596" align="aligncenter" width="400" caption="Gue aje Kali (ilustrasi)"][/caption]

Musibah memang tidak dapat diduga, ketika mendengar berita bahwa teman semasa SMA menjalani operasi pengangkatan kandungan, kami bertujuh semasa teman sesama SMA berencana untuk menjenguk, padahal lokasinya tidak satu kota, yaitu di Ciamis, dari tujuh teman yang niat pergi, ternyata terseleksi oleh alam tinggal tiga orang termasuk aku, menurut yang membatalkan ikut, alasannya karena lokasi terlalu jauh.

Jarak tempuh Jakarta – Ciamis +/- 256 km, di Jawa Barat, perbatasan dengan Jawa Tengah, melalui Cileunyi - Nagrek - Tasikmalaya. Tidak seberapa jauh dibanding Jakarta – Surabaya, memang yang berangkat hanya ibu-ibu bernyali dan peduli teman, sebab minta ijin kepada suami-suami agak berat. Rencananya setelah dari Ciamis kami akan menginap di Bandung satu malam, akomodasi sudah siap kebetulan ada yang memfasilitasi hotel berbintang, rencana ingin menikmati suasana kota Bandung.

Dengan Memohon izin-NYA kami bertiga berangkat, di sepanjang jalan didalam mobil ramainya seperti burung Cucak Rowo, ngoceh mengenang masa sekolah di Kampung Halaman (di Jawa tentunya). Aku hanya bisa manggut-manggut mengiyakan seperti sopir layaknya, karena harus konsentrasi dalam mengendarai mobil. Seperti biasa, sebagai sajen khusus untuk Mak Sopir sudah ada persediaan Satu thermos kecil kopi dan kacang goreng sangan (yang digoreng tanpa minyak). Menghindari kolesterol, kopi dan kacang untuk mencegah kantuk di perjalanan.

Singkat cerita sampailah kami dengan selamat di Kota Ciamis, pertemuan yang mengharukan, walaupun kita sudah terpisah lama, namun rasa persaudaraan masih melekat erat, karena kami merasa kenangan masa SMA adalah kenangan yang indah.

Serunya pertemuan nostalgia itu .... sayang, empat orang yang membatalkan ikut tidak punya daya juang pergi, kami berceloteh ngalor-ngidul serta menghibur yang sakit, sambil sebentar-sebentar memasukkan sesuatu kedalam mulut masing-masing untuk dikunyah.

Setelah santap siang ala makanan Kota Ciamis, dan Sholat, hari sudah menjelang sore, kami bersiap- siap untuk kembali dan menginap di Kota Bandung. Tapi ada yang aneh teman yang kami tengok justru ingin ikut sampai Bandung (istilah Jawanya KLAYU artinya tidak mau ditinggalkan, masih ingin bersama-sama) masih kurang puas rupanya pertemuan itu.

* Sebagai catatan, di daerah Ciamis ada tempat pariwisata yang sangat cantik, terkenal dengan Green Canyon Indonesia tak kalah dengan Grand Canyon Negara Paman Sam Amerika. Lokasi tepatnya antara Ciamis Pangandaran).

Karena tujuan utamanya adalah mengunjungi teman yang sedang terkena musibah, tentang wisata ke Green Canyon di tunda dulu.

Perjalanan kembali ke arah Bandung smakin Heboh karena tambah Cucak Rowo yang satu ini orang nya supel banyak cerita. Sampai lagu-lagu keroncong yang sudah kubawa hampir tidak ternikmati dengan dengan nyaman.

Ketika tepat saat Magrib kami sudah berada di sekitar Arah Nagrek setelah meninggalkan kota Tasikmalaya. Kata teman-teman perjalanan kami sangat cepat, Pada waktu itu hujan lebat, dikiri kanan tidak ditemukan rumah penduduk, tetapi tanah kebun yang luas, sepertinya milik perorangan, tidak terlihat rumah satu pun. Kebun yang rindang penuh pepohonan besar-besar, padahal menikmati pemandangan seperti itu, membuat hati menjadi sejuk anyles.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun