Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Puisi | Takjil untuk Sang Senja dan Keluarga Tercinta

18 Mei 2019   12:53 Diperbarui: 18 Mei 2019   12:58 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Pixabay.com

waktu ashar perlahan beringsut pudar, tampak malu malu kecantikan senja menyapaku. Sebuah teguran yang menjalar dari balik rona jingga terhantar, "kang,takjil apa yang hendak engkau persembahkan sore ini"

aku berputar sebentar di tinggi orbit cakrawala, mengumpulkan segenap ingat wajah wajah terkasih menunggu di rumah. Mungkin sekeranjang apel merah sebagai takjil istimewa, atau segelas madu murni penuh dengan khasiat dan kelezatanya

ini ramadhanku yang paling bermakna, tiap senja menjelang dan waktu berbuka berkumandang, ada wajah wajah ayu dan sorot mata bening menungguku. Bahkan senja acap kali menegurku,bila ashar hampir pudar, aku masih menyibukan waktu dengan dunia

terima kasih senja yang setia menjemputku, segenggam awan putih berhias puisi ku persembahkan untukmu. Sekeranjang cinta dan seikat kesetiaan ku kemas dalam hati, sebagai persembahan takjil istimewa untuk keluarga tercintaku

Bagan batu 17 mei 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun