Puisi ku hilang nyawa
Rautnya pucat pasai
Jasadnya putih tulang
Teronggok di selokan-selokan jalan kemajuan
Puisi ku burai bangkai
Terbujur kaku berkalang debu
Dicampakkan lembar-lembar
Dikerangkeng layar-layar
Terkapar di sudut-sudut kamar Kaum Terpelajar
Puisiku, oh, puisiku
Ditindas
Digilas
Dilibas
Diperkosa Zaman
Digagahi Masa
Dicabuli Waktu
Ditiduri, dijamahi dan disetubuhi Detik ramai-ramai
Dibuang, diasingkan!
Ditikam, dipadamkan!
Dibunuh, dihabisi!
Puisi ku malang
Duh
Puisi ku sayang
Condet, Â 140319;14:14
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!