Dalam menghadapi pembelajaran, pasti guru akan menemukan karakter yang sangat berbeda antara satu siswa dengan siswa lainnya. Semua harus dihadapi guru dengan sabar.
Guru sabar dalam memperlakukan siswa. Perlakuan terhadap siswa memang bisa berbeda dan bermacam-macam, disesuaikan dengan karakter dan kemampuan akademik siswa.
Ada kalanya dalam pembelajaran tertentu, siswa pandai dimintai untuk berperan sebagai tutor teman sebaya. Ada kalanya siswa tertentu dibimbing, misalnya siswa ABK.
Siswa ABK yang kemampuannya berbeda dari siswa normal lainnya harus diajar dan dibimbing sesuai kemampuannya. Akan tidak manusiawi jika siswa ABK belajar dengan materi yang berat.
Di sinilah letak merdeka belajar bagi siswa dan merdeka mengajar bagi guru. Siswa ABK tidak dituntut mencapai target tertentu seperti siswa normal lainnya. Sementara guru tidak memasang target yang muluk-muluk bagi siswa ABK.
Langkah ini pasti berat dan menuntut kesabaran ekstra dari guru. Butuh pengertian juga bagi siswa dan orang tua akan keragaman karakter dan kemampuan siswa ini.
Baca juga: Mengubah Pembelajaran di Kelas
Sukses
Tujuan akhir dari sebuah proses pembelajaran adalah suksesnya para siswa baik dalam bidang akademik maupun non akademik. Dengan bimbingan yang telah diberikan kepada siswa tentu guru berharap anak didiknya sukses.
Kesuksesan siswa akan menjadi kado terindah dalam karir guru. Melebihi hadiah fisik yang mungkin diterima dari siswa atau orang tuanya. Di sekolah kami sendiri, memberikan hadiah kepada guru bukanlah sesuatu yang membudaya. Kami sadar betul bahwa orang tua memiliki keterbatasan dalam pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari.
Itulah mimpi guru dalam pembelajaran di kelas. Mimpi yang bisa diwujudkan bersama oleh banyak pihak. Kiranya mimpi dan harapan itu bisa terwujud. Semoga.