Mohon tunggu...
Harjuni
Harjuni Mohon Tunggu... Nahkoda - Talk less do more

"Tan hana wighna tan sirna; tiada rintangan yang tak dapat dilalui."

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi | Si Joni Kecil

26 April 2017   18:43 Diperbarui: 27 April 2017   11:00 636
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pohon ketapang, pohon waru dan pinus…
kenangan masa kecilku banyak bersama pohon-pohon besar itu, buahnya, bunganya, daunnya hingga ulat bulunya…

di sebuah desa kecil di pedalaman Sulawesi sana, terkenang si joni kecil bersama teman-temannya, berlarian, kejar-kejaran, guling-gulingan, tertawa heboh…

waktu sudah berlalu jauh, pohon-pohon itu sudah lama mati, rasanya semua sudah berubah, rasanya detakan jam makin lambat, tampaknya langit pun bukan lagi yang dulu, bumi pun demikian, Joni pun demikian…filmnya bukan lagi power rangers, mainannya bukan lagi petak umpet, namun bagaimana ia harus tetap bertahan hidup,

semakin dewasa rasanya semakin menakutkan, seperti melangkah diatas kaca, tiap hari melihat orang berjatuhan dalam menyongsong masa depannya, kadang menghantuiku…

jujur saja saya benci menjadi dewasa, ingin selalu di peluk dan di ciumi sang ibu, menemaninya ke pasar dan dibeli’in mobil-mobilan, di gendong pergi kebun oleh ayahku…
dan kini kubenci melihat mereka semakin hari semakin tua…sekiranya Tuhan bertanya padaku, maukah aku jika Ia mengembalikan waktu untukku?? Ooh Tuhan tentu saja aku sangat mau…

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun