Mohon tunggu...
Mohamad Kurniawan
Mohamad Kurniawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wirausahawan sosial bidang pendidikan dan pengembangan sumber daya insani.

Setiap orang adalah guru. Setiap tempat adalah sekolah. Setiap waktu adalah belajar. Menulis adalah untuk mengabadikan semuanya.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Meski Obesitas Meningkat, Orang Australia Lebih Rajin Jalan Kaki daripada Indonesia

4 Agustus 2017   11:02 Diperbarui: 4 Agustus 2017   16:37 1142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Alodokter.com

Bagaimana hasil riset ini memotret negara lain? Hong Kong menjadi negara yang warganya paling banyak berjalan kaki, yakni sebanyak 6.880 langkah sehari. Hampir dua kali lipat warga Indonesia. Hal yang agak mengejutkan saya adalah Australia. Negara di mana saya bermukim selama lebih dari 5 tahun. Posisi Australia bersama dengan Amerika Serikat, Kanada dan Selandia Baru berada di bawah rata-rata penduduk dunia berjalan kaki.

Padahal sepanjang pengetahuan dan pengalaman saya, kelima faktor yang ada di Indonesia tersebut, nyaris tidak saya temukan. Kalau pun ada prosentasenya pun sangat kecil. Artinya para pejalan kaki sangat dimanjakan di hampir seantero tempat di benua kanguru tersebut.

Temuan riset ini menjadi menarik bila kita korelasikan dengan kenaikan angka obesitas di Australia. Pada tahun 2014-2015 diperoleh data bahwa 63,4 persen penduduk Australia mengalami obesitas. Meningkat cukup signifikan dari tahun 1995 yang 'baru' 56,3 persen. Artinya fenomena kelebihan berat badan ini bukannya membaik, namun justru semakin buruk. Meningkatnya kebiasaan makan junk food di resto cepat saji, minum soft drink, menurunnya kebiasaan berolah raga menjadi penyebab kenaikan angka ini. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi orang Australia.

Namun demikian, meskipun angka obesitas di benua kanguru ini meningkat dari tahun ke tahun, saya melihat kalau orang-orang Australia masih lebih suka berjalan kaki bila dibandingkan orang Indonesia. Yang paling kasat mata adalah bagaimana orang dituntut untuk berjalan kaki bila ingin mencapai stasiun atau halte bus untuk menggunakan angkutan umum. Ini karena tak ada sopir angkutan umum hanya mau berhenti di halte.

Bulan ini Pemerintah Propinsi DKI Jakarta menetapkan sebagai bulan tertib trotoar. Tujuannya adalah mengembalikan trotoar sebagai hak pejalan kaki, termasuk kaum berkebutuhan khusus yang selama ini terganggu kenyamanan dan keamanannya. Tak ringan memang tantangannya. Banyak pihak yang sudah kadung nyaman menyalahgunakan trotoar-trotoar ini. Pedagang kaki lima, tukang ojek, pengendara sepeda motor adalah sebagian mereka yang menyalahgunakan fungsi trotoar ini.

Ya, saya sih hanya bisa berharap supaya inisiatif #AyoBerjalan dan bulan tertib trotoar ini benar-benar mampu menggugah dan mengubah kita semua menjadi lebih suka berjalan kaki. Karena meski kita semua tahu kalau jalan kaki itu menyehatkan, terlalu sering kita punya banyak alasan untuk tidak melakukannya. Malu kan, masak kita menjadi juara dunia sebagai negara yang paling majal alias males jalan! 

Selamat berjalan kaki!  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun