Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Meskipun Orang Minang Jadi Korban di Wamena, Mahasiswa Papua di Padang Terjamin Keamanannya

8 Oktober 2019   11:07 Diperbarui: 8 Oktober 2019   11:30 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. Antaranews.com

Mengacu pada pemberitaan di media massa, Pemprov Sumbar lebih awal memberikan bantuan, bahkan Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit, terbang ke Papua menemui para pengungsi dan berkoordinasi dengan Gubernur Papua.  Kemudian diikuti oleh beberapa Pemprov lain yang punya perantau asal daerahnya yang menjadi korban, seperti Sulsel, Jatim, Jateng dan sebagainya.

Langkah Simpatik Wagub Sumbar juga diikuti dengan silaturahmi yang dilakukan Wali Kota Padang dengan para mahasiswa asal Papua yang sedang menimba ilmu di Sumbar.

Ada lima perguruan tinggi negeri di Sumbar yakni Universitas Andalas Padang, Universitas Negeri Padang, Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang, Politeknik Pertanian Payakumbuh, dan Institut Seni Indonesia (ISI) Padang Panjang. Kecuali yang di ISI, di kampus lainnya terdapat mahasiswa Papua.

Seperti dilansir dari Kompas.com (6/10/2019), Wali Kota Padang, Mahyeldi, bertemu dengan para mahasiswa asal Papua di Palanta Wali Kota Padang, Minggu (6/10/2019). 

Pada kesempatan itu Mahyeldi  meminta agar mahasiswa Papua di Padang tidak khawatir karena akan dijamin keamanannya. Pemkot Padang berkewajiban memberikan perlindungan bagi seluruh warga tanpa memandang warna kulit, suku, ataupun agama. "Anggaplah kami ini orang tua kalian," ujar Wali Kota. Tentu saja pernyataan tersebut menyejukkan bagi mahasiswa Papua.

Sebetulnya dengan banyaknya perantau Minang di Papua dan sebaliknya juga banyak mahasiswa Papua di Sumbar, merupakan hal yang positif dalam memupuk rasa persatuan serta menghargai keragaman budaya Indonesia.

Hanya saja karena ulah segelintir oknum yang sengaja membuat kerusuhan telah memporakporandakan semua itu. Jika akhirnya para perantau tidak kembali ke Papua dan bila misalnya mahasiswa Papua di luar Papua merasa terintimidasi, yang gembira hanya segelintir oknum tersebut. 

Maka tak ada jalan lain, perlawanan harus dilakukan. Para pendatang harus kembali ke Papua agar perekonomian di ujung timur Indonesia itu kembali berputar dengan catatan keamanannya dijamin oleh pemerintah setempat.

Mahasiswa Papua di manapun juga perlu belajar dengan sungguh-sungguh, sehingga pada waktunya kelak bisa menyumbangkan tenaga dan pikirannya demi kemajuan Papua dalam bingkai NKRI.

Dok. Antaranews.com
Dok. Antaranews.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun