Sebuah kebun binatang dibuka di sebuah kota. Awalnya mereka memasang harga sangat tinggi. Tak ada yang datang. Harga pun diturunkan. Mulai banyak yang datang, tapi belum cukup untuk menutup biaya pemeliharaan. Akhirnya harga benar-benar diturunkan. Dan banyak sekali yang datang dengan harga yang sangat rendah itu.
Karena orang banyak sekali yang datang, kerusakan lebih cepat terjadi
dari perkiraan. Dan suatu hari kandang binatang-binatang buas terbuka, binatang-binatang itu berhamburan ke luar. Para tamu panik, tapi tak bisa semua keluar bersamaan karena pintu hanya satu. Â Kemudian mereka pun membayar para penjaga untuk mau memprioritaskan mereka agar mereka bisa keluar duluan. Mereka pun kini rela membayar berapapun biaya yang diminta agar bisa keluar duluan. Di awal tak mau membayar mahal, tapi di akhir, saat muncul ketakutan, mereka mau membayar berapapun untuk bisa keluar dari ketakutan itu.
Demikianlah juga kisah manusia dengan kesehatannya.
Di saat muda dan sehat, tak ada yang mau mengeluarkan uang dan waktu untuk menjaga kesehatan tubuh, pikiran dan jiwa. Kedzaliman demi kedzaliman terus dilakukan membuat tubuh, pikiran dan jiwa menderita tanpa disadari.
 Olah raga? Tak ada waktu, sibuk.Â
Ikut treatment kesehatan? Aih, kantor tidak bisa kasih libur.Â
Jaga makanan? Wah, tidak sedang sakit kan? Untuk apa jaga makanan?Â
Tidur tepat waktu? Wah, boss minta cepat. Kapan-kapan saja deh tidur tepat waktu.Â
Ikut jadi volunteer kerja social? Mana sempat.Â
Shalat subuh berjamaah di masjid? Boro-boro. Di rumah saja telat terus.Â