Mohon tunggu...
Imam Syah
Imam Syah Mohon Tunggu... -

Newbie...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Irama dan Melodi Sebagai Unsur Musik

8 Desember 2010   10:34 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:54 1887
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Suatu pagi ketika saya dalam perjalanan naik kereta api komuter menuju Solo, saya melihat seorang pemuda yang tengah asik mendengarkan musik dari ponsel miliknya. Posisinya tepat dihadapan saya sehingga dengan jelas saya dapat menyaksikan ketukan-ketukan kecil kaki dan tangan pemuda tersebut. Makin lama makin asik dia mendengarkan musik, ketukan-ketukan kaki dan jari-jari tangannya semakin jelas. Mungkin hal ini sering terjadi pada diri kita, tanpa sadar ketika kita tengah mendengar musik jari tangan kita ikut mengetuk-ngetuk mengikuti alunan musik. Mengapa hal ini bisa terjadi? Jawabannya adalah karena gerakan tubuh memang tidak bisa dipisahkan dari unsur-unsur musik. Unsur-unsur musik itu sendiri diantaranya adalah irama dan melodi. Sebagian orang mungkin telah mengenal apa itu irama dan melodi, namun mungkinyang lain belum mengenal apa itu irama dan melodi. Nah untuk menambah pengetahuan kita tentang musik tidak ada salahnya kalau kita sedikit mengupas tentang apa itu irama dan melodi.

Yang pertama kita bahas adalah irama. Apa itu irama? Ada yang bisa jawab? Ya, irama adalah urutan rangkaian gerak yang menjadi salah satu unsur pokok musik. Irama dalam musik terbentuk dari sekelompok bunyi dan diam dengan bermacam-macam lama waktu atau panjang pendeknya, membentuk suatu pola irama dan bergerak menurut pulsa dalam ayunan birama. Irama merupakan gerak musik yang berjalan teratur yang tidak tampak dalam lagu akan tetapi dapat dirasakan setelah lagu dialunkan. Apabila membicarakan irama kita tidak dapat lepas dari yang namanya birama. Birama sendiri adalah ketukan-ketukan atau tekanan-tekanan yang datang berulang-ulang dengan teratur dalam waktu yang sama (Atan Hamdju,1989:2). Biasanya kita mengenal lagu dengan birama 2/4, 3/4, 4/4, atau 6/8. Dalam birama 2/4 misalnya, memiliki arti bahwa dalam setiap birama terdapat 2 ketukan dan tiap ketukan bernilai 1/4. Demikian juga berlaku untuk birama-birama lain. Birama biasanya dihubungkan dengan kegiatan membirama, yaitu teknik memimpin jalannya penyajian sebuah musik secara bersam-sama. Tujuan dari membirama sendiri adalah agar lagu yang dibawakan barjalan dengan baik, teratur, dan sesuai ketukan-ketukannya.

Setelah kita mengetahui sedikit tentang irama,selanjutnya kita akan membahas melodi. Melodi adalah susunan rangkaian nada atau bunyi dengan getaran teratur yang terdengar berurutan serta berirama dan mengungkapkan suatu gagasan. Melodi terdiri dari nada-nada yang terangkai secara teratur sehingga membentuk sebuah lagu yang indah. Melodi juga dikatakan sebagai unsur pokok musik yang senantiasa menjadi pusat perhatian dalam musik karena orang bernyanyi senantiasa menghasilkan melodi. Kombinasi beberapa tinggi nada dan irama menghasilkan melodi tertentu. Pada sebuah lagu melodi digambarkan dengan bentuk notasi melodi. Notasi melodi sendiri terdiri dari empat bentuk yaitu, yang pertama notasi huruf John Curwen yang ditulis dengan Do Re Mi Fa So La Si Do. Yang kedua yaitu notasi huruf yang ditulis dengan c d e f g a b dan ditambah o (nol) sebagai tanda diam. Yang ketiga yaitu notasi angka yang dilambangkan dengan 1 2 3 4 5 6 7. Notasi jenis ini paling banyak digunakan terutama oleh pemula karena dianggap paling mudah. Bentuk notasi yang terakhir adalah notasi musik. Notasi jenis ini digambarkan dengan garis naik atau turun untuk menunjukan tinggi rendahnya nada.

Setelah mempelajari kedua unsur musik diatas, kita jadi tahu bahwa musik terdiri atas unsur-unsur dasar yang diantaranya adalah irama dan melodi. Komposisi unsur-unsur yang tepat akan menjadikan musik enak didengar dan dinikmati. Semoga bermanfaat .

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun