Mohon tunggu...
Ilyani Sudardjat
Ilyani Sudardjat Mohon Tunggu... Relawan - Biasa saja

"You were born with wings, why prefer to crawl through life?"......- Rumi -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Palestina dan Mesir, Negara yang Mengakui Kemerdekaan RI Pertama Kali

16 Agustus 2012   02:43 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:42 13236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Besok, Jumat, 17 Agustus 2012,  ulang tahun hari Kemerdekaan RI. Dalam nuansa Ramadhan, bulan suci umat Islam. Ini sama dengan kejadian 67 tahun yang lalu. Ketika Soekarno mengumandangkan proklamasi, dalam suasana suci bulan Ramadhan, di hari Jumat pula.

Kalau diingat sejarah, proklamasi itu bukan gratis. Belanda tetap ingin mencaplok Indonesia. Sehingga berkobar perang dimana mana. Dan Indonesia, berjuang bukan hanya dengan senjata, tetapi juga diplomasi menggalang dukungan luar negeri, untuk bisa menekan Belanda agar mengurungkan niatnya menguasai kembali bumi pertiwi.

Dukungan yang paling nyata itu datang dari 2 negara. Pertama adalah negara Mesir. Begitu kemerdekaan Indonesia tersebar ke luar negeri, pemerintah Mesir langsung mengirim utusannya yang berada di Bombay ke Jogjakarta (ketika itu ibukota RI sementara), bernama Mohamad Abdul Mun'im, secara berani, karena menembus blokade Belanda.

Beliau menyampaikan dokumen resmi pemerintah Mesir dalam mengakui kemerdekaan RI tersebut. Ini pertama kalinya dalam sejarah, utusan resmi suatu negara mempertaruhkan nyawanya untuk menyampaikan dukungan kemerdekaan. Inilah perutusan pertama negara lain yang mendukung kemerdekaan RI.

Jadi, bukan negara Amerika Serikat, Inggris, Perancis atau negara negara yang berteriak soal hak asasi manusia ya, yang mendukung kemerdekaan Indonesia.

Kemudian, dukungan Mesir tersebut dilanjutkan dengan Perjanjian Persahabatan Indonesia - Mesir. Ketika penanda tanganan dokumen kerjasama ini di Kairo, Kedutaan Belanda di Mesir menyerbu masuk ke dalam ruangan kerja Perdana Menteri Mesir, untuk mengajukan protes. Tetapi dengan bersikeras, Mesir mengabaikan protes tersebut.

Pengakuan Mesir ini terjadi karena kedekatan tokoh tokoh perjuangan kemerdekaan RI dengan tokoh Ikhwanul Muslimin di Mesir. Seperti Agus Salim, Sutan Syahrir, M.Natsir dengan tokoh pergerakan IM.

Dukungan ini disambut dengan hangat dan bahagia oleh Soekarno yang menyatakan bahwa: 'karena diantara kita terdapat timbal balik pertalian agama'.

Sementara Sutan Syahrir sendiri menyebutkan bahwa ' persaudaraan islam ini adalah suatu kenyataan dalam memutus rantai penjajahan asing'.

Sedangkan pengakuan yang diberikan oleh rakyat Palestina, juga sangat heroik. Palestina juga termasuk yang mendukung kemerdekaan RI. Cuman kan negara Palestina tidak diakui.

Yang lebih hebatnya lagi, ketika itu pemimpin Palestina, Muhammad Ali Taher menyumbangkan seluruh tabungannya untuk perjuangan mempertahankan kemerdekaan RI.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun