Mohon tunggu...
Mercy
Mercy Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu dua anak remaja, penggiat homeschooling, berlatarbelakang Sarjana Komunikasi, Sarjana Hukum dan wartawan

Pengalaman manis tapi pahit, ikutan Fit and Proper Test di DPR.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menikmati Ibadah Gereja Virtual yang Real Time, Apakah Sah?

13 Agustus 2017   06:30 Diperbarui: 13 Agustus 2017   08:33 2516
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Satu isi khotbah yang di-screenshoot dari youtube.com

Kalau yang khotbah, dia dia aja, maka lagu pujian dan worshipper biasanya gantian Band pengiring dan pendeta "junior" khusus doa kolekte dan doa penutup ibadah biasanya juga gantian.

Ibadah streaming berlangsung 90 - 120 menit. Liturgi termasuk berbagai pujian sekitar 50 menit tapi bisa lebih 60 menit. Malah pernah nyanyi nonstop sampai kelihatan Worship Leadernya kecapean, karena nunggu kedatangan Sang Pendeta yang kena macet.

Pendeta ngetop dan khotbahnya ringan, penuh motivasi, termasuk ingat ingat setor perpuluhan Gereja ini juga terima kolekte dan perpuluhan via transfer m-banking.

Bahkan sekarang mesin EDC sudah tersedia jika kita ada  di gedung gereja. Kita tidak repot cari uang cash, cukup gesek kartu untuk bayar kolekte dan perpuluhan.

Kembali ke Ibadah via streaming

Jadi kita bisa ibadah atau  bergereja dari tempat masing-masing, dari mana saja, dengan kondisi terserah, bisa sedang perawatan di ranjang rumah sakit atau sedang pesiar di pantai kuta Bali.

Kabarnya jemaat streaming ini berasal dari seluruh dunia, diaspora Indonesia.

Ini ibadah beneran. Selama ada di ruang privat, di rumah sendiri,  di kamar hotel, Kalau disuruh nyanyi, ya kita nyanyi, diminta berdiri untuk berdoa ya berdiri, diminta buka Alkitab baca Firman, ya ikuti. Bahkan saat kolekte, kita setor langsung via m-banking.

Jadi ibadahnya sama, liturgi komplit kita ikuti. Malah ibadah streaming ini lebih terasa intim dengan Tuhan, wong ibadah privat, tanpa ada jemaat lain di sekeliling kita.

Ups, ketahuan deh kalau belakangan ini saya jarang datang langsung ke gedung gereja .

Apakah ibadah streaming "gaya milenial" ini sah?

Saya tidak tahu dan tidak bisa menghakimi.

Doa saya, semoga Tuhan berkenan dengan ibadah model begini. Semoga Tuhan mengerti kondisi saat ini dan melihat kerinduan saya mendengarkan firmanNya. Tetap butuh  hadiratNya yang kudus dan mohon Tuhan berkenan  memberikan berkat jasmani dan rohani sepanjang satu minggu ke depan, dan hari selanjutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun