puisimu adalah pelita zaman
di masa nalar dan wahyu dipertentangkan
di mana masa satria berkuda menuju surut,
dan segala tentang mesin sedang gila membahana
ayo bergerak, ayo bekerja dalam sinaran imani
dalam naungan tauhid Islami,
cukuplah engkau, wahai ummat Muhammad, berasyik masyuk dalam khalwat berkepanjangan
ini zaman butuh kepalan tangan,
ini masa butuh kecerdasan pikiran,
dalam pencahayaan diri yang tercerahkan
bukankah Nabimu mewedarkan,
serendah iman adalah tetap sebuah tindakan
bahkan sekadar membuang duri di jalanan,
maka sejatinya tempuhlah jalan, wahai diri yang dipenuhi cinta (khudi),
buanglah duri-duri ego mu untuk menemukan Tuhan lewat jalan kesendirian,
kayuhlah bidukmu ke tengah gelora lautan ,
bawa serta umat ini menempuh jalan kehormatan