Mohon tunggu...
Hany Ferdinando
Hany Ferdinando Mohon Tunggu... Ilmuwan - Penikmat buku dan musik yang suka tentang teknologi, psikologi, pendidikan, flora dan fauna, kebudayaan, dan hubungan antar manusia.

Belajar menulis dengan membaca, belajar kritis dengan menulis

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Menikmati Putihnya Musim Semi di Ranua, Finlandia

23 April 2017   13:57 Diperbarui: 24 April 2017   01:00 711
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Musim semi, yang secara resmi dimulai sekitar 21 Maret setiap tahunnya, identik dengan alam yang serba hijau dan dihiasi dengan beraneka ragam bunga yang bermekaran. Burung berkicau riang menyambut kehangatan sinar mentari yang menyapa dunia dengan cahaya keemasannya. Dengan latar belakang langit yang biru berhiaskan awan, pemandangan terasa sangat menyejukkan mata. 

Gambaran di atas hanya bisa terjadi di negara empat musim dengan posisi Lintang Utara (LU) atau Lintang Selatan (LS) yang tidak terlalu tinggi (nilai tertinggi 90, dan lingkaran kutub di 66.5). Lalu, bagaimana musim semi daerah dengan lingkaran kutub? Berikut laporan perjalanan saya menjelajahi Ranua pada tanggal 22 April (sebulan setelah musim semi secara resmi dimulai), sebuah daerah di Finlandia di sekitar 66 LU.

Sejauh mata memandang, hamparan putih menutupi rerumputan di sana. Suasananya lebih cenderung musim dingin daripada musim semi karena salju masih menumpuk disertai pohon yang masih belum berdaun, kecuali pohon pinus yang memang tidak mengalami masa rontok. Suhu masih berkutat di kisaran 0 dengan angin yang berhembus lembut menambah 'sensasi' dingin menjadi-jadi. Memang matahari bersinar dengan kuatnya seperti terlihat pada gambar di atas. Bahkan langit pun menampakkan sesuatu yang cerah dan bersahabat. Namun, persepsi musim dingin masih kuat sekali di tempat ini.

Tempat yang saya kunjungi merupakan kebun binatang khusus hewan daerah utara. Dinamakan Ranua Wildlife Park (http://english.ranuazoo.com/), mengambil nama daerah yang sesungguhnya, kebun binatang ini menawarkan sensasi berjalan menelusuri hutan yang sudah dipagari kiri dan kanannya sambil menikmati berbagai macam hewan. Dengan logo berbentuk huruf R yang menyerupai kepala beruang kutub, Ranua memang menyediakan tempat khusus bagi beruang yang memang tinggal di daerah kutub utara ini.

ranua2-jpg-58fc4399ca23bd0139bd1c07.jpg
ranua2-jpg-58fc4399ca23bd0139bd1c07.jpg
Saat saya berkunjung ke sana, Venus, seekor beruang kutub betina melahirkan dan anak itu belum diberi nama. Pengunjung bisa mengusulkan nama untuk anak beruang kutub itu dengan mengisi form (http://ranua-zoo.sivuviidakko.fi/suuri-nimikilpailu-eng.html) yang telah disediakan.

(Dok. pribadi)
(Dok. pribadi)
Kalau saya perkirakan, Ranua Wildlife Park tidaklah seluas Ragunan atau Gembiraloka. Pengunjung rata-rata memerlukan 2 jam untuk mengelilinginya dengan berjalan kaki. Bagi penyuka alam, bisa lebih dari 2 jam untuk mengelilinginya. 

Pengunjung tidak akan tersesat tatkala mengunjungi taman ini karena sudah disediakan trek beralas kayu dan dipagari kiri dan kanannya. Saat kunjungan saya, trek beralas kayu itu masih tertutup dengan hamparan es, salju dan kerikil. Tanda peringatan untuk berhati-hati terlihat dimana-mana untuk mengingatkan pengunjung untuk menjaga diri saat mengunjungi Ranua Zoo. Kerikil kecil memang disebar untuk membuat trek yang tertutup es tidak lagi licin. 

(Dok. pribadi)
(Dok. pribadi)
Jangan berharap melihat gajah, harimau, singa, kera dan hewan yang biasanya terlihat di kebun binatang di Indonesia atau daerah lain yang tidak sedekat kutub. Ranua Wildlife Park hanya menawarkan hewan dari daerah kutub Utara.

Burung hantu (saya juga agak bingung dengan istilah ini, apakah karena suaranya ya?) atau OWL yang biasanya kita temui berwarna coklat, tetapi salah satu koleksi burung hantu di sini berwarna putih. Burung hantu yang dalam bahasa lokal disebut dengan pöllö ini berwarna putih sehingga memberikan kamuflase yang luar biasa dengan lingkungannya.

(Dok. pribadi)
(Dok. pribadi)
Untuk hewan yang memerlukan masa hibernasi, selain kandang terbuka seperti yang biasa terlihat di kbeun binatang, mereka juga mendapatkan sebuah 'rumah'. Ada beberapa hewan yang masih belum terjaga dari tidurnya sehingga hanya bisa disaksikan saat mereka tidur dalam rumah tersebut. Gambar di bawah ini menunjukkan salah satu rumah yang disediakan untuk hewan yang mengalami hibernasi. 

(Dok. pribadi)
(Dok. pribadi)
Atap rumah tersebut masih ditutupi dengan saljut setebal 30-40 cm sehingga bisa dibayangkan betapa tebalnya salju di daerah ini pada bulan Januari dan Februari saat puncak salju turun menutupi bumi pada musim dingin di belahan bumi utara. Sebenarnya, salju sudah mulai mencair tetapi memang perlu waktu tatkala salju turun dengan lebatnya pada bulan-bulan sebelumnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun