Mohon tunggu...
Hany Ferdinando
Hany Ferdinando Mohon Tunggu... Ilmuwan - Penikmat buku dan musik yang suka tentang teknologi, psikologi, pendidikan, flora dan fauna, kebudayaan, dan hubungan antar manusia.

Belajar menulis dengan membaca, belajar kritis dengan menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Konfirmasi 7 Sistem Pendidikan di Finlandia: Laporan Pandangan Mata

8 Januari 2020   19:32 Diperbarui: 8 Januari 2020   19:35 586
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://pixabay.com/photos/laptop-mac-computer-browser-2557615/

https://pixabay.com/photos/homework-the-student-tablet-3235100/
https://pixabay.com/photos/homework-the-student-tablet-3235100/

Di level SD, secara umum PR dapat diselesaikan dalam waktu 30 menit. Seiring dengan berjalannya waktu, anak mulai diberi tugas yang akan makin besar seperti herbarium, mencari informasi tentang demografi sebuah negara, dll. lalu menyajikan dalam bentuk presentasi. Untuk tingkat SMA, tugasnya bisa lebih kompleks dan tidak ada PR secara khusus. Mereka dituntut untuk bertanggung jawab terhadap studinya dengan berlatih secara mandiri. Guru memberikan soal latihan lengkap dengan jawaban akhirnya sehingga siswa bisa memeriksa hasil akhirnya sendiri.

Situasi ini sangat kontras dengan di Indonesia. Guru harus bejibaku dengan siswa yang tidak mengerjakan PR, bahkan di tingkat SMA. PR adalah sebuah beban bagi siswa di Indonesia. Saya tidak tahu apa alasannya. Dugaan saya, ini masalah motivasi belajar. Celakanya, guru di Indonesia jug a harus bertanggung jawab terhadap motivasi belajar siswa, bukan orang tuanya.

Menurut saya, orang tua bertanggung jawab terhadap motivasi belajar anaknya dan bukan menyerahkan ke sekolah, dalam hal ini guru. Sepertiya orang tua bisa seenaknya lepas tangan dengan urusan motivasi belajar anaknya, tetapi menuntut guru dan sekolah memberikan nilai yang baik. Banyak kasus terjadi di Indonesia terkait dengan kemarahan orang tua karena anaknya mendapatkan nilai yang dianggap tidak sepadan. Lha, kemana saja mereka selama ini dalam hal memotivasi anaknya dalam belajar?

#7 PAUD gratis

Anak bisa masuk PAUD sejak usia 2 atau 3 tahun, tergantung dari kondisi orang tua. Jika kedua orang tua bekerja, maka anak bisa di sana selama 5 hari per minggu. Untuk anak yang salah satu orang tuanya tidak bekerja, batasan maksimalnya 3 hari. 

https://pixabay.com/photos/kindergarten-children-play-fun-504672/
https://pixabay.com/photos/kindergarten-children-play-fun-504672/

Selama di PAUD, anak hanya bermain dan mengerjakan berbagai macam aktivitas. Tidak ada pelajaran seperti berhitung, mengenal warna, nama hewan, dll. PAUD isinya bermain, bermain, dan bermain. Lebih khusus lagi, PAUD memfasilitas bermain yang tidak melibatkan gadget. Jadi, anak-anak akan bermain di halaman sekolah atau di ruangan untuk bermain. Selama di PAUD, anak juga mendapatkan makan siang.

Apakah PAUD gratis? Ya dan tidak! Ya, bagi keluarga dengan penghasilan rendah. Ketika keluarga memiliki penghasilan yang tinggi maka biaya PAUD bisa mencapai 300 euro per bulan untuk anak pertama, anak kedua mendapat potongan 30%, anak ketiga mendapat potongan 75% dan selanjutnya gratis.

PAUD ditangani oleh pendamping profesional yang memang menempuh pendidikan untuk menjadi guru PAUD. Biasanya, jenjang pendidikan ini ditawarkan oleh program vokasi 4 tahun.

Anak berada di PAUD hingga usia 6 tahun, karena setelah itu anak dipindah ke Eskari (persiapan masuk SD selama setahun). Saat anak berusia 7 tahun, maka dia bisa masuk SD. Perlu dicatat di sini bahwa ketika anak masuk SD, sebagian besar belum bisa membaca. Itu bukanlah hal yang aneh di sini. Nanti di kelas 1 SD itulah mereka belajar membaca.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun