Mohon tunggu...
Hennie Engglina
Hennie Engglina Mohon Tunggu... Freelancer - Pelajar Hidup

HEP

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Luka

20 Desember 2018   03:56 Diperbarui: 30 Januari 2019   03:58 446
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ia tamuku. Tamu yang tak pernah kuundang dan tak mau pergi. Diusir pun bergeming. Setiap kali aku ke luar rumah, beraktivitas, lalu pulang, Luka sudah menantiku di kamar.

Akhirnya, kuajak Luka bicara: maunya apa, mengapa, dan lainnya. Kami bercakap-cakap sampai aku tertidur.

Setiap hari seperti itu. Sampai-sampai setiap kali ke luar rumah, aku jadi ingin cepat pulang. Ingin segera bertemu dengannya. 

Hingga pada suatu senja, kupercepat langkah kakiku. Tak sabar segera tiba di rumah. Aku membuka pintu kamarku lebih gembira dari sebelumnya.

Aku tahu, Luka pasti sedang menungguku seperti biasanya.

Akan tetapi ...

Aku mencarinya di setiap kamar dan ke setiap sudut rumah hingga ke halaman. Tak ada.

Dan, saat aku kembali ke kamar, kutemukan ini pada secarik kertas:

"Ein, aku telah pergi. Aku tak tahu, apakah aku akan bertemu dirimu lagi atau tidak. Namun bila aku datang, apakah engkau mau menerimaku lagi?"

Salam. HEP.-

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun