Aksi-aksi seperti ini merupakan jenis aksi "ngambek". Orang Manado menyebut orang jenis ini adalah "pamaraju", yakni suka maraju; suka ngambek.
[11] Karena Perkataan yang Pedas atau Ketus
Perkataan yang pedas atau ketus (keras dan tajam) bukan saja tidak sedap di telinga tapi bisa juga menggores hati sehingga bisa membuat orang menjadi marah.
Pemakaian kata-kata yang pedas atau ketus cenderung digunakan oleh orang yang sudah terbiasa berlisan seperti itu. Orang yang telah mengenal karakternya biasanya tidak menaruh hati, walau bukan tidak mungkin pada saat tertentu itu tidak lagi bisa diterima begitu saja.
Namun, orang yang tidak terbiasa dengan perkataan pedas atau ketus akan merasa tidak nyaman dan bisa menerbitkan marah di hati. Ada pula yang tidak terbiasa bertutur pedas atau ketus, namun pada suatu waktu bisa tercetus bila kekesalan tidak bisa lagi dipendam.
Perkataan yang pedas atau ketus umumnya tidak nyaman bagi banyak orang dan tidak begitu saja dapat diterima. Terkadang orang memberi reaksi dengan marah secara terang-terangan atau menyimpan marah di hati saja.
Sebaiknya jujur menyampaikan ketidaksukaan. Sebab bila marah itu dipendam, maka itu bisa menimbulkan implikasi yang tidak harmonis dalam hubungan keduanya di kemudian hari.
[12] Karena Dituduh
Tentulah tidak ada orang yang begitu saja menerima tuduhan apalagi hal yang dituduhkan tidak dilakukan. Ada yang bereaksi dengan memberikan perlawanan, namun ada pula yang memilih tidak menanggapi atau diam saja.
Bagaimanapun segala sesuatu harus jernih terlebih dahulu sebelum menyebutkan seseorang bersalah atau tidak. Sebab terkadang pikiran dan ucapan mendahului fakta. Itu sangat berbahaya.
Prasangka yang diyakini sepihak tanpa bukti membuat banyak orang dihakimi sebelum "diadili", "dipenjarakan" sebelum "divonis".