Mohon tunggu...
Helmawati Perangin
Helmawati Perangin Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Seorang ibu rumah tangga yang juga bekerja

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kebersamaan di Bulan Puasa

3 Juli 2013   18:25 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:03 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebentar lagi bulan Ramadhan akan tiba dimana umat Muslim di seluruh dunia menjalankan ibadah puasa. Bulan puasa ini selalu ditunggu-tunggu. Kata teman-teman yang Muslim, ibadah di bulan puasa pahalanya besar.

Saya sendiri sebenarnya bukan Muslim. Tetapi saya ikut senang kalau sudah menjelang bulan puasa. Saya ikut merasakan sukacita teman-teman menyambut bulan puasa.

Saya bekerja di di Puskesmas dengan total jumlah pegawai 26 orang dan hanya 2  orang diantara kami yang non Muslim. Menjelang bulan puasa kami selalu mengadakan acara makan bersama yang dikenal dengan istilah munggahan. Semua pegawai Puskesmas ikut acara ini, kami juga mengundang ibu-ibu kader posyandu untuk ikut munggahan bersama sekaligus bermaafmaafan menyambut bulan suci Ramadhan.

Hari senin kemarin telah diadakan acara munggahan di Puskesmas kami. Sebelum acara dimulai terlebih dahulu diadakan penyuluhan terhadap ibu-ibu kader posyandu. Kemudian diikuti dengan acara salam - salaman dan saling memaafkan, doa dilanjutkan makan bersama. Kali ini kami pesan makanan dengan menu yang lebih istimewa dari biasanya dibanding ketika ada acara makan-makan di hari-hari biasa.

Foto saat makan bersama menjelang puasa, 27 Juni 2013

[caption id="attachment_272108" align="aligncenter" width="384" caption="Dokumentasi Pribadi"][/caption]

Selama satu bulan puasa berlangsung, kami juga punya kebiasaan mengadakan buka puasa  bersama walaupun hanya satu kali. Buka puasa ini biasanya kami lakukan di restoran karena waktu  berbuka sudah diluar jam kerja. Untuk acara berbuka puasa, boleh bawa suami, istri dan anak. Namun untuk acara ini ibu-ibu kader biasanya tidak ikut.  Acara berbuka puasa bersama ini untuk kebersamaan semua pegawai puskesmas dan keluarganya, termasuk yang  non muslim. Saya dan teman yang non muslim selalu ikut bersuka cita pada acara buka puasa bersama, kami bahkan membawa keluarga masing-masing menghadiri acara buka puasa bersama.

Acara buka puasa bersama  bulan Ramadhan tahun 2012

[caption id="attachment_272110" align="aligncenter" width="300" caption="Dokumentasi Pribadi"]

1372850289618033422
1372850289618033422
[/caption]

Selama bulan Ramadhan, teman-teman yang berpuasa selalu mengisi jam istirahat dengan mengaji dan membaca Alquran. Tetapi itu tidak mengganggu kami yang tidak berpuasa. Keberadaan kami yang non muslim juga sangat dihargai walaupun hanya berdua diantara sekian banyak orang. Kami tetap punya ruang untuk makan siang yang dibawa dari rumah. Hikmah buat kami saat bulan puasa, membawa bekal makan siang dari rumah, hemat dan terjamin kebersihannya, berhubung selama bulan puasa disiang hari tidak ada penjual makanan.

Kami memakai ruangan khususbuat makan siang sehingga tidak menggangguteman-teman yangsedang menjalankan ibadah puasa. Semua saling menghargai dan bertoleransi satu sama lain.

Hal lain yang selalu banyak di saat bulan puasa adalah banyaknya orang-orang yang jual jajanan terutama di sore hari menjelang waktu berbuka. Di komplek rumah saya saja ada ibu yang jualan kolak, biji salak, gorengan, bubur sumsum, es dan lain-lain.

Selama bulan Ramadhan, makanan untuk berbuka puasa, tersedia juga dirumah saya setiap sorenya. Hal ini karena asisten rumah tangga yang kami panggil Teteh adalah seorang muslim. Dia rajin beribadah dan setiap tahun menjalankan ibadah puasa.

Sore hari menjelang berbuka puasa si Teteh selalu bikin makanan ringan dan manis yang dikenal dengan istilah takjil untuk berbuka puasa. Dia rajin memasak kolak, biji salak, bubur sumsum, es kolang-kaling, gorengan dan lain-lainnya untuk dimakan saat berbuka.Saya selalu menyediakan pisang, tepung, gula, kelapa, kolang-kaling, ubi, singkong dan semua bahan-bahan untuk membuat makanan tersebut. Jika Teteh tidak membuat makanan manis untuk berbuka kami membeli di ibuyang berjualan di kompleks atau di penjual yang mangkaldi sepanjang jalan menuju rumah kami.

Saya bersama suami dan anak-anak setiap sore ikut menikmati makanan-makanan yang sering dimakan saat berbuka puasa.Walaupun kami tidak berpuasa tetapi kami menikmati saat berbuka bersama orang-orang yang berpuasa. Kami menikmatinya bersama-sama di rumah dan di tempat acara-acara buka puasa bersama. Dari kegiatan dan kebersamaan itu,  kami  mengajarkan kepada anak-anak, walaupun berbeda agama dan kepercayaan kita harus saling menghargai dan saling menghormati.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun