Terkadang berguna, terkadang merugikan. Semuanya tergantungpada orang yang menggunakanku.
Hatiku lalu gundah gulana. Di tengah keresahan hatiku, keduapria yang sedari tadi bertengkar tentang kehebatan mereka akhirnya berhenti.
"Nampaknya otak mereka yang sedari tadi beku sudah mencair."Kataku menyidir mereka.
"Terima kasih atas kehangatannya. Untung saja kayu di sinibagus-bagus. Apinya jadi bisa bertahan sangat lama." Mereka lalu masuk kembalike dalam rumah mereka.
"Sama-sama kawan." Balas si kayu tua.
"Aku juga harus bergegas. Setelah ini, akan kemana dirimu?"tanyaku pada si kayu tua.
"Entahlah, mungkin saja akan menjadi arang untuk membakarsate, mungkin saja akan lansung dibuang. Bagaimana denganmu?" Ucapnya pasrah.
"Aku akan pergi ke tempat yang dapat mempekerjakanku." Aku jugapasrah.
"Baiklah, sampai jumpa. Semoga kita bisa bertemu lagi." Ucapsi kayu tua yang sangat bijak ini.
"Sampai jumpa. Senang bisa bertemu denganmu." Ucapku sambilberlalu.
Begitulah pengalamanku bertemu dengan sebuah kayu tua yangsangat bijak. Semoga yang menggunakanku adalah orang yang baik sehingga aku bisabermanfaat dan tak membawa celaka.
Kupang, 30 Juni 2019
Harry Andrean Dethan