Mohon tunggu...
Abdul Haris
Abdul Haris Mohon Tunggu... Bankir - Menulis Untuk Berbagi

Berbagi pemikiran lewat tulisan. Bertukar pengetahuan dengan tulisan. Mengurangi lisan menambah tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Terlarangkah Penukaran Uang di Pinggir Jalan?

27 Mei 2018   09:48 Diperbarui: 28 Mei 2019   12:46 644
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemudahan lainnya yaitu, tahun ini beberapa bank di daerah telah memberikan layanan penukaran dengan penggesekan kartu. Artinya, masyarakat yang akan menukar uang tidak perlu membawa uang tunai tetapi cukup melalui penggesekan kartu ATM yang akan mendebit rekening sesuai jumlah uang yang ditukarkan. Tentu ini diperuntukkan bagi mereka yang telah memeiliki rekening bank. Mudah kan...

Yang terakhir, penukaran uang di lokasi resmi sudah pasti gratis dan jumlahnya tepat. Tidak ada potongan jumlah uang ataupun biaya tambahan lainnya.

Upaya menghentikan praktik penukaran uang di pinggir jalan bukan hal yang mudah. Petugas lokasi resmi penukaran uang pastinya sulit memastikan penukar adalah masyarakat yang memang bermaksud memperoleh uang baru atau yang akan digunakan untuk bisnis penukaran. Ada kemungkinan juga penyedia jasa penukaran merupakan pemodal besar yang memang sengaja memanfaatkan momentum untuk memperoleh keuntungan. Mereka mampu memperkerjakan orang-orang lain untuk melakukan penukaran di lokasi-lokasi resmi. Mungkin juga mereka sudah mempersiapkan stok uang baru jauh hari sebelum maraknya penukaran uang.

Apapun itu, jikalau himbauan telah dilakukan secara optimal maka akhirnya kesadaran masyarakatlah tumpuannya. Masyarakat mempunyai kebebasan untuk memilih tetapi akan lebih baik jika pilihan yang diambil telah mempertimbangkan risiko dan untung ruginya. Menukarkan uang di lokasi resmi sepertinya adalah pilihan yang lebih baik.   

Semoga bermanfaat...

  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun