Mohon tunggu...
Hariadhi
Hariadhi Mohon Tunggu... Desainer - Desainer

Ghostwriter, sudah membuat 5 buku berbagai Dirut BUMN dan Agency Multinasional, dua di antaranya best seller. Gaya penulisan berdialog, tak sekedar bernarasi. Traveler yang sudah mengunjungi 23 dari 34 provinsi se Indonesia. Business inquiry? WA 081808514599

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Mentari Mengintip dari Balik Nisan, Oleh-oleh Kampung Mas Budiman Sudjatmiko

13 Agustus 2019   07:42 Diperbarui: 13 Agustus 2019   08:13 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

stu-5d5206470d82304d2b768992.jpeg
stu-5d5206470d82304d2b768992.jpeg
Sepanjang berfoto-foto di sana, beberapa orang pekerja yang sibuk mengangkut pasir melihat tingkah saya. "Dasar orang Jakarta kurang hiburan," begitu barangkali pikiran mereka. Tapi buat saya cuek lah. Kalau memang bagus dan instagrammable ya kenapa tidak difoto, walaupun letaknya di pinggir pemakaman.

Menjelang magrib, saya pindah ke Pantai Teluk Penyu. Memang masih lama menunggui fajar pagi, tapi setidaknya di sana katanya ada tempat makan ikan yang enak. Dan saya lihat salah satunya adalah Warung Ikan Bakar Citra Rasa.

Selintas saya lihat di menunya ada yang aneh, Kepiting Ngapak, "Apa itu mba, kepitingnya kalau ngomong ngapak-ngapak gitu, ya?" Tanya saya polos. Mba pelayannya ketawa. "Bukan, itu semacam kepiting dengan saos padang, terus ditaburi jagung." Aneh juga masa kepiting ditaburi jagung. "Pesan satu boleh?" Saya berminat mencobanya. Sayangnya menu tersebut tidak tersedia. "Lagi ga musim, ga ada jagungnya. Maaf ya." Saya pun kecewa dan memilih Ikan Bawal Bakar saja. Lumayan enak dan mengobati kekecewaan saya akan kepiting bertabur jagung.

 

bawal-5d5206f9097f3672ca667702.jpeg
bawal-5d5206f9097f3672ca667702.jpeg
Karena warung-warung di sana sudah tutup menjelang pukul 9:00, maka mau tak mau saya pindah ke warung sekitaran Jalan S Parman. Di sini karena berebut meja dengan seorang pemabuk, hampir saja saya terlibat perkelahian. Namun namanya tahu diri di negeri orang sendirian, akhirnya saya pilih mengalah saja.  

"Di Cilacap sini memang banyak orang stres mas," Jelas pelayan di sana yang tadi dibentak-bentak. "Kadang kalau udah mabuk gitu emang bawaannya ribut dan ga peduli hukum." Saya pun jadi mengerti dan bersyukur tidak nekat melawan segerombolan orang tadi. "Apalagi daerah sini memang banyak karaokenya, banyak yang jam segini pulang dalam keadaan mabuk," Tambahnya lagi meminta permakluman. 

Ya sayapun akhirnya ijkhlas saja menyerahkan meja yang harusnya saya tempati lebih dahulu dan menganggap tidak terjadi apa-apa. Rugi sekali melawan sekumpulan orang mabuk.

Mernjelang subuh, azan menjelang. Saya pun pindah kembali ke Pantai Teluk Penyu. Alhamdulillah Gojek selalu saja memberi berbagai diskon sehingga dengan uang Rp 2.000 di Gopay saya bisa berjalan-jalan keliling kota sepuasnya, walaupun kemudian saya tambahkan tips agak banyak juga.  

Maksud awal saya ke Caf Teluk Penyu yang sempat saya singgahi tadi malam. Namun suasana di sana masih gelap, tidak ada orang sama sekali. Kang Gojek menawarkan supaya saya menunggu di dekat Pos Polisi menjelang Benteng Mendem saja. "Di sana lebih aman, kalau kenapa-kenapa bisa langsung lapor," katanya. "Di sini kalau rampok atau tukang nodong bisa dijamin ga ada," Katanya berusaha meyakinkan. "Taoi orang mabuk dan tukang palak banyak," Saya terkekeh. "Ya sama aja atuh, Pak. Berarti kurang aman."

Spot itu tersembunyi dan sepi. Tapi penerangannya lumayan dan ada pengawasan petugas, sehingga saya merasa aman menunggui mentari pagi menjelang. Dan benar saja, menjelang pukul 6:00, matahari tersingkap dari balik awan dan menghasilkan warna-warni luar biasa. 

Dokpri
Dokpri
Sampai pukul 7:15, warna-warni pantulan cahaya mentari di pasir yang basah oleh bekas ombak semakin menguat. Setelah mendapat komposisi yang saya inginkan, maka saya berpikir sudah saatnya pulang ke Jakarta. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun