"Nanti materi (pelajaran)nya gak tuntas, Pak," begitu alasan Tantri (nama samaran), salah satu rekan guru SD, "Anak-anak kelas satu kan lama menulisnya."
Saya cuma geleng-geleng kepala.
Kalau tidak dilatih sejak kecil, lalu kapan melatihnya? Keburu besar, ya terlambat. Susah melatihnya kalau sudah besar.
Mulai dari yang sederhana, minta anak menulis satu atau dua kolom per hari untuk kelas satu.
Misalnya:
2. Mengadakan Lomba Menulis Indah Antar Kelas untuk Meningkatkan Kegemaran Menulis Tegak Bersambung
Ibarat kata, ini seperti suatu seni yang mempunyai mekanisme tertentu, cara tertentu, dan tidak membutuhkan peralatan yang mahal. Cukup dengan pensil atau pulpen, penghapus, dan kertas; semua orang bisa melakukan.
3. Mengajari Putra-Putri Tercinta untuk Menulis Tegak Bersambung di Buku Harian
Saya suka menulis di buku harian dan sangat membantu dalam mengatasi masalah atau persoalan kehidupan. Ini pun sesuai dengan manfaat menulis dengan tangan yang tautannya ada saya masukkan di penjelasan sebelumnya. Tidak perlu kaku dalam menumbuhkan kecintaan anak dalam menulis tegak bersambung.
Sang anak menulis satu kalimat atau bahkan satu kata saja, sudah bagus. Menceritakan apa yang dia alami hari itu. Kalau bisa, satu kalimat per hari. Jadi ada target yang mudah dicapai. Nanti kalau sudah terbiasa, bisa ditingkatkan menjadi dua, tiga, empat kalimat, atau lebih.
* * *
Dengan adanya kesadaran akan pentingnya menulis tegak bersambung, riwayatnya akan tetap langgeng dan harapan akan generasi emas bisa dipastikan terwujud di masa depan.
Bobo
Kekenaima
Detik