Mohon tunggu...
Gus Noy
Gus Noy Mohon Tunggu... Administrasi - Penganggur

Warga Balikpapan, Kaltim sejak 2009, asalnya Kampung Sri Pemandang Atas, Sungailiat, Bangka, Babel, dan belasan tahun tinggal di Yogyakarta (Pengok/Langensari, dan Babarsari).

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Dalam Jerat Darah Juang

20 September 2019   00:11 Diperbarui: 20 September 2019   00:35 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mereka dirampas haknya
Tergusur dan lapar
Bunda relakan darah juang kami
'Tuk membebaskan rakyat

Telingaku tertusuk-tusuk tetesan darah juang
--- tolong kamu pakai alat pendengar saja ---
Seperti kerasukan menikam dada sendiri

Kepalan ke langit mulut komat-kamit
Di jalanan terpagar tali rafia
Pakailah topeng para pejuang pahlawan
--- Bung Tomo atau Bung Karno ---
Diktator tirani tidak boleh tinggal di negeri ini

Bunda relakan darah juang kami
'Tuk membebaskan rakyat

Darah juang menerjang
Rezim terjengkang
Seperti Goliath terjungkal
Daud kembali ke kawanan domba

Domba-domba dibawa pembeli
Kewajiban dan hak berganti posisi
Jas almamater entah di mana
Dua bundel skripsi dimangsa hama
Tiada sisa kecuali selembar ijazah
--- tidak bisa digadaikan ---

Aku pensiun dan lupa
Bagaimana cara membebaskan rakyat
Perut keluargaku harus terbebas dari lapar
Roda kendaraan diputar bahan bakar
Anak-anak minta uang beli buku
Tengah bulan listrik dan air menagih bayaran
Bunda melangkah perlahan dipapah ke ranjang besi

Di sebelahku kamu mengetik cinta pada sang pacar
Mulutmu mengulang-ulang lagu perjuangan itu 
Suaramu menjelma tali rafia menjerat leherku

*******
Kupang, 19 September 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun