Mohon tunggu...
Rasull abidin
Rasull abidin Mohon Tunggu... Auditor - Sekelumit tentang kita

hidup itu indah

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menunggu Matahari Tenggelam

8 September 2017   09:04 Diperbarui: 8 September 2017   09:31 856
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Art paint by. S.Wanto

Ayahku yang tersayang...

Kini menjadi kenangan,

usai sudah peranmu dalam kehidupan

tinggalkan doa doa yang tersimpan di saku

Dan semangat jiwamu tetap tertanam di hatiku

 

Ayah...

Ayahku yang tercinta...

kini telah menjadi lamunan,

kemanakah rindu ini akan aku tambatkan..?

Apakah pada perahu tua dan jala yang masih tersimpan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun