Mohon tunggu...
Gapey Sandy
Gapey Sandy Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

Peraih BEST IN CITIZEN JOURNALISM 2015 AWARD dari KOMPASIANA ** Penggemar Nasi Pecel ** BLOG: gapeysandy.wordpress.com ** EMAIL: gapeysandy@gmail.com ** TWITTER: @Gaper_Fadli ** IG: r_fadli

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Mengapung Santuy di Laut Mati, Yordania

13 Maret 2020   09:34 Diperbarui: 17 Juni 2021   15:07 4954
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengapung sambil membaca buku di Laut Mati, Yordania. (Foto: Ghifari Ramadhan Fadli)

Garam, kapur, dan gipsum terdapat pada sepanjang retakan ini dan terbentuklah danau dengan kandungan garam yang tinggi. Danau ini dinamakan Laut Mati karena tidak ada bentuk kehidupan yang dapat bertahan dalam air garam itu.

Laut Mati punya kandungan garam tertinggi dari seluruh laut di dunia. Kadar garamnya sekitar 32 persen dibandingkan kadar garam rata-rata 3 persen pada Laut Tengah atau Mediterania.

Laut Mati, Yordania masih 18 kilometer lagi dari posisi tugu informasi ketinggian. (Foto: Ghifari Ramadhan Fadli)
Laut Mati, Yordania masih 18 kilometer lagi dari posisi tugu informasi ketinggian. (Foto: Ghifari Ramadhan Fadli)

Tiba di Amman Beach Resort lalu turun ke pantai Laut Mati. (Foto: Leo Kencono)
Tiba di Amman Beach Resort lalu turun ke pantai Laut Mati. (Foto: Leo Kencono)

Sejak doeloe material yang terdapat dalam Laut Mati diketahui mempunyai efek mempercantik kulit. Dengan mengoleskan lumpur (mud) ke tubuh, mineral yang terkandung didalamnya terbukti bisa memperbaiki kulit, melancarkan sirkulasi darah juga membantu kesehatan. 

Hal ini sudah lama diketahui oleh Raja Salomo (raja ketiga Israel dan putra Raja Daud), Ratu Cleopatra (Ratu Kerajaan Mesir Kuno), dan Herodes Agung (Raja Yudea sekutu Romawi). Tak ayal, mereka datang ke Laut Mati untuk memperoleh efek treatment berkhasiat yang disediakan cuma-cuma oleh alam itu.

Kembali saat tiba di Amman Beach Resort. Biru nan indahnya kolam renang ditingkahi hembusan angin kencang menyejukkan, tidak mampu membuat saya ingin cibang-cibung dan berenang didalamnya. 

Justru birunya air Laut Mati di kejauhan sana yang seolah memanggil-manggil untuk segera saya sambangi. Tapi uuppppsss ternyata menu makan siang sudah menunggu. Jadi sebelum berendam di Laut Mati, santap siang dengan menu Nasi Mandi ala resort yang satu ini tak boleh dilewatkan. Nyam-nyammm.

Kelar makan, segera saya menuju ke Laut Mati. Melewati kolam renang dan menuruni sejumlah anak tangga, saya sempat melihat ada tempat ganti baju, pembilasan dan mandi, serta sewa handuk dan jual celana atau baju renang di toko yang ada di sudut kolam renang. 

Artinya, semuanya sudah lengkap apabila pengunjung tidak siap untuk berendam di Laut Mati atau sekadar berenang-renang di kolam renangnya saja. Sewa handuk misalnya, bertarif US$2 per helai.

Pantai Laut Mati disaksikan dari Amman Beach Resort. (Foto: Ghifari Ramadhan Fadli)
Pantai Laut Mati disaksikan dari Amman Beach Resort. (Foto: Ghifari Ramadhan Fadli)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun