Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Kopdar dengan Kompasianer Mbak Nana di Doha, Qatar

29 Maret 2018   19:06 Diperbarui: 30 Maret 2018   03:15 4291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Unbelievable Doha (dok.Gana)

***

Setelah Asian Games, World Cup 2022 di Doha (don.Gana)
Setelah Asian Games, World Cup 2022 di Doha (don.Gana)
Acara mampir di Doha tadi memang luar biasa. Tuhan memang Maha Memberi. Banyak kesempatan bagus yang datang dan kami nikmati selama ini. Anugerah yang tidak semua orang punya. Seperti halnya dengan kopi darat bersama kompasianer Mbak Nana yang manis dan baik hati.

Sebelum berpisah, mbak Nana sempat bertanya, "Gana pernah dapat penghargaan Kompasianival, ya?"

"Nggak mbak. Baru kandidat Kompasianer of the year 2013, kandidat Kompasianer of the year 2014 dan kandidat Best in citizen journalism 2014. Tapi nggak menang. Masih kalah sama yang baru-baru. Saya, mah apa atuh." Canda saya. Saya lupa ngasih babar bahwa saya sudan dapat dua penghargaan dari ibu dubes RI Luar Biasa dan Berkuasa Penuh untuk Hungaria, Y.M. Dra. Wening Esthiprobo Fatandari, M.A. atas penulisan buku tengan Hungaria dan menyelenggarakan malam Indonesia yang melibatkan KBRI Budapest di Jerman.

"Ah, Gana mah produktif nulis di K, bukunya sudah banyak." Sanjung mbak Nana yang juga peduli lingkungan. My bag is your bag, mbak.

Kami pun tertawa bersama. Entah magnet apa yang membuat saya bisa menulis paling tidak seribu artikel di K meski saya tak pernah belajar menulis secara khusus tapi pernah belajar ngomong di corong radio.


Awalnya, saya menulis di Kompasiana karena memang sebagai media relaksasi-tamba ati tinggal di negeri orang. Banyak belajar cara menulis artikel yang baik, bermanfaat dan enak dibaca selama 7 tahun ini. Tulisan saya harus bisa menari-nari seperti badan saya saat saya menari di Pakistan atau di 9 negara lainnya ... harus bisa. Coba lagi dan lagi.

Jadi, teman-teman Kompasianer yang baru gabung;

Jangan pernah sedih kalau artikelnya mungkin belum dilirik admin untuk dihargai dengan titel HL, menang lomba atau penghargaan lain di Kompasiana.

Jangan pernah sedih saat artikelnya  nggak ada yang komentar, ealah sekali komentar seperti disambit sandal.

Percayalah bahwa tulisan Anda akan menemukan nasibnya dan manfaatnya masing-masing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun