Mohon tunggu...
gabriele richard
gabriele richard Mohon Tunggu... Wiraswasta - Komponis,arranger,musisi,penulis

Lahir di kota Purbalingga 15 Mei 1966 Ayah mantan TNI yang pensiun dini untuk mengabdi di dinas Kabupaten Purbalingga,wafat tahun 1981 Ibu seorang wanita desa biasa ,wafat tahun 2016 Satu keluarga terdiri dari sembilan bersaudar,yang bungsu telah wafat di jakarta

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Bahtera yang Belum Karam (bagian 2) Created By Gabriele Richard & The Holy Spirit)

14 Mei 2017   21:26 Diperbarui: 15 Mei 2017   20:44 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

BAGIAN  1

Menjela nng Maghrib di Mushola itu.aku masih memegang surat papa Delly,sementara anganku menjelajah alam alam maut yang diciptakan oleh para kejahatan global,maksudnya mafia narkoba dan komunisme....Aku menjadi  berfikir mendaur ulang beberapa aspek perwatakan umat manusia : .” Ach,ternyata ada cinta dan kasih sayang kepada orangsepertiku yang hanya memiliki cinta dan kasih sayang kepada seseorang dan kepada umat manusia.,.Papa  Delly menerimaku,apa adanya..tanpa bertanya apa profesi dan berapa penghasilanku,lantas ..tempat tinggalku dan latar belakang keluargaku....aku kira papa Delly lebih menilai shalatku dan potensiku menerima anugerah Allah Swt berupa hikmah hikmah dan kekuatan perjuangan hidup.Jadi dunia ini masih bermaharaja keadilan untuk siapa saja,Subhanallah”

Tiba tiba seseorang menyentuh daguku :” kamuuuuuuuuuuuuuuuu....kamu yang menanyakan Delly pada si Gedhil setiap hari?”.Oorang itu bertanya agak mengancam

“ Aku bapak....!!”  Selagi aku hendak bertanya orang itu sudah menjawab sepertinya ia tahu kalimat simpananku saat menatapnya

“ Jadi...ach...ha...ha....ha “  Aku terbahak,sebab yang kulihat adalh seorang penarik parkir yang selama ini bekerja sama dengan johny Gedhil,wow! iemperialisme konyol menerpaku dari orang orng sinting kutu busuk Ibukota

“ Mengapa tertawa!!?...” tanya dia

“ Ya iya lah.....! kamu pasti bapak dari anak ankmu kan? mungkin masih Sekolah Dasar ,yang bungsu......ungkin udah kuliah yang gedhe...tapi,aku bukan anakmu..”  Jawabku seraya berbahak bahak

“ Maksudku...aku bapak yang ti nggal bareng Delly..!!” Bentaknya agak dibarengi niat memukul

“ Oh...itu? mana aku tahu..sudahlah,kamu bapak siapa dan tinggal sama siaoa bukan urusanku....” Jawabku dan berniat pergi

Tetapi ia memaksaku untuik mebuka tas yang kubawa dan ia mengancam sungguh sungguh,akupun pura pura  menurut.,sebab ia belagak security di discotic itu

“Nah lihat itu...hanya kertas catatnku dan kaset kaset kosong..kamu pikir isinya apa?”  Kataku selgi membersi tasku lagi.........

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun