Mohon tunggu...
Fristianty Ltrn
Fristianty Ltrn Mohon Tunggu... Administrasi - NGO

Penulis Pemula

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Perempuan Tak Berpembalut

27 Agustus 2017   15:30 Diperbarui: 27 Agustus 2017   15:41 738
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Akhir akhir ini kegelisahan bercampur aduk kegamangan  semakin luar biasa tak terkatakan, ketika ada dorongan besar dalam dirinya untuk semakin mencoba berbagai pernak pernik yang sebenarnya didoyani kaum mamanya. Itulah yang terjadi dan dilakukannya diam diam, memakai perlengkapan perlengkapan mamanya..sampai untuk yang kedua kali Ayahnya memergokinya..

==

"Aku malu, Ma.." Handoko menghisap rokoknya dalam dalam.

"Tapi rasa malu itu tidak akan menolong, Pa" suara Ningsih tercekat, dan lirih menahan air mata

"Kenapa aku punya anak seperti dia? Aku dosa apa...oh Tuhan..." Handoko meremas kedua tangannya

"Apa kata teman teman satu kantorku? Mau ditarok dimana mukaku!!" suara Handoko meninggi sambil melotot ke udara. Ningsih semakin terisak.

"Aku bekerja keras mencari uang, pulang pulang temukan anak seperti ini..apa salahku??" Handoko tidak kuasa menahan dirinya.

"Pa..coba tenangkan pikiran Papa..aku hanya merasa apakah kita punya salah dalam hal ini. Dalam masa pertumbuhannya Andika tidak menemukan sosok Papa..seorang laki laki.."

"Maksudmu ini semua salahku??" teriak Handoko sebelum istrinya selesai bicara. Astuti hanya menangis semakin menjadi.

Andika mendengar percakapan itu dibalik pintu. Ingin dia memeluk mamanya, merengkuh kaki ayahnya..tapi dia tidak kuasa..dia beranjak menjauh membawa langkahnya keluar rumah

==

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun