Pada saat perekonomian telah pulih kembali, dan nilai tukar rupiah terhadap US$, penyesuaian harga BBM nasional juga telah mencapai keseimbangan baru, maka perlu segera mengalihkan subsidi BBM yang sangat besar tersebut ke sektor-sektor yang lebih membutuhkan.
Kesimpulan:
- Berdasarkan pembahasan permasalahan di atas, dapat disimpulkan beberapa hal antara lain sebagai berikut:
- Dalam kondisi normal, dampak kenaikan harga minyak dunia dapat mendorong harga minyak di dalam negeri dan juga dapat mempengaruhi supply pasokan BBM dan listrik nasional.
- Demikian juga dengan depresiasi nilai tukar rupiah terhadap US$, dapat mempengaruhi harga BBM dan listrik karena impor minyak nasional dibeli oleh Pertamina dengan US$, sementara itu sebagian besar pembangkit listrik PLN masih menggunakan BBM.
- Pasar BBM dan listrik di ndonesia merupakan pasar monopoly, harga BBM dan listrik ditetapkan oleh pemerintah melalui Undang-Undang. Pemerintah mengintervensi pasar melalui BUMN dengan menggunakan skema subsidi sebagai solusi pengendalian harga.
- Permintaan BBM dan listrik bersifat inelastis sempurna, yang artinya kedua jenis barang/ jasa tersebut sangat mempengaruhi hajat hidup seluruh masyarakat, sehingga pemerintah perlu melindungi masyarakat.
- Pemerintah mengambil kebijakan subsidi untuk mempertahankan/ melindungi kesejahteraan masyarakat (consumer surplus) sekaligus menekan social cost yang timbul di pasar BBM dan listrik.
Rekomendasi:
- Pemerintah bersama swasta harus mulai membangun dan mengumpulkan cadangan BBM nasional (tangki apung/ timbun) dalam jumlah besar, untuk menjamin pasokan BBM dan listrik nasional selama kurun waktu tertentu agar dapat mengantisipasi perubahan harga minyak dunia, sekaligus memperkuat stabilitas perekonomian.
- Diversifikasi mata uang yang digunakan untuk transaksi impor minyak, untuk mengantisipasi perubahan nilai tukar US$.
- Mempertimbangkan untuk membuka sebagian pasar BBM dan listrik kepada pihak swasta untuk meningkatkan efisiensi, produktifitas, serta memaksimalkan consumer surplus.
- Terus mendorong pengembangan potensi Bahan Bakar Nabati (BBN), batubara, geothermal, panel surya, dan sebagainya sebagai alternative untuk memenuhi pasokan BBM dan listrik nasional.
- Kebijakan subsidi BBM dan listrik pada saat perekonomian mengalami shock seperti saat ini sudah sangat tepat. Namun, pada saat perekonomian telah pulih kembali, dan nilai tukar rupiah terhadap US$ juga telah mencapai keseimbangan baru, maka perlu segera mengalihkan subsidi ke sektor-sektor yang lebih membutuhkan.
Daftar Pustaka
- Danniel, Moehar. 2004. Pengantar Ekonomi Pertanian. Jakarta: Bumi Aksara
- Farid Wijaya, Teori ekonomi makro, BPFE. UGM, Yogyakarta 1999
- Gilarso, T. 2003. Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro. Yogyakarta: Kanisius
- Mankiw , N. Gregory. Principles of Microeconomics. South-Western Pub, 2nd Edition: 2000
- Pindyck, Robert S.; and Daniel L. Rubinfeld. Microeconomics. Prentice Hall, 8th Edition: 2008
- Suparmoko, Pengantar Ekonomika Mikro, BPFE Yogyakarta, 2000
- Sukirno, S, 2011, "Mikroekonomi Teori Pengantar", PT Raja Grafindo Persada, Edisi Ketiga, Cetatakan Ke 26, Jakarta
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!