Pelajaran dari fenomena ini, ada baiknya Prabowo menghentikan kampanye negatif ala Trump. Kebohongan-kebohongan presiden AS tersebut tidak relevan jika dijalankan di Indonesia yang rakyatnya multikultur dan sudah mendapatkan pemahaman tentang Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika. Apalagi jika masih ngotot mengimpor ide Khilafah di nusantara ini.
Prabowo sudah harus mengubah strateginya memikat 13 persen suara yang belum memutuskan pilihannya. Caranya tentu saja dengan mempersiapkan debat sebaik mungkin dengan program-program nyata.Â
Adu visi misi lebih jelas dihargai oleh kalangan milenial. Adu gagasan menunjukkan kemampuan seorang pemimpin. Itupun kalau sudah ada program yang nyata dan berhasil digagas oleh Prabowo. Bukan sekadar janji-janji belaka. Apalagi berjanji membangun negara ini tanpa utang.