Mohon tunggu...
Fenny Alya
Fenny Alya Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Polemik Penerapan "Full Day School" di Indonesia

21 September 2017   12:07 Diperbarui: 21 September 2017   12:38 1784
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peristiwa | Pemerintah Harus Fokus Memperbaiki Akses PendidiNews | Metrotvnews.com840 560Search by image

Jadilah tangkai tombak yang berhati tenang dan sejuk, guru atau pendidik digambarkan sebagai tangkai tombak yang mendorong siswa untuk mempunyai karakter yang baik. Pola asuh dari orang tuapun menjadi penentu pembentukan karakter anak. Pola asuh yang memberi suri tauladan akan menghasilkan karakter yang lebih baik dibandingkan dengan pola asuh yang otoriter. 

Dan harapan untuk kebijakan Full Day School lebih baik mencari alternatif lain yang lebih efektif dan tidak menekan beban para siswa. Karena mereka bukan robot, mungkin benar robot adalah karya manusia, seharusnya manusia harus bisa lebih dari robot, tetapi jika dipikirkan ulang kereta apipun karya manusia, apakah manusia harus bisa melebihi kekuatan kereta api? Tentu tidakkan. Kereta api dalam satu jam dapat mengantarkan manusia dari satu kota ke kota yang lain. Sedangkan manusia, satu jam hanya mampu berjalan mungkin hanya beberapa kilometer saja. Jadi sebelum memberikan kebijakan harus melihat dari banyak sudut pandang. 


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun