Mohon tunggu...
Fayakhun Andriadi
Fayakhun Andriadi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Fayakhun Andriadi, Ketua Partai Golkar Prov DKI Jakarta. Anggota Komisi I DPR RI 2009 - 2014 dan 2014-2019. Lahir 24 Agustus 1972. Sarjana Elektro Universitas Diponegoro, Magister Komputer Universitas Indonesia (UI) dan menyelesaikan program Doktor Ilmu Politik UI (2014) dengan disertasi Demokrasi di Era Digital. Pemilik website www.fayakhun.com. Twitter: @fayakhun

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Surat Terbuka untuk Gubernur DKI Jakarta

1 Agustus 2012   05:44 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:22 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yth Gubernur DKI Jakarta, Bpk Fauzi Bowo.

Dalam berbagai kesempatan wawancara di media dan tatap muka dengan warga Jakarta, atau bahkan melalui papan-papan reklame yang bertebaran di wilayah Jakarta, dalam ribuan spanduk, hingga stiker yang memuat foto Anda, Anda melontarkan kalimat ‘serahkan pada ahlinya’, jargon yang menyasar kepada kepiawaian Anda dalam menyelesaikan tumpukan persoalan yang melilit Jakarta. Untuk itulah surat ini saya alamatkan.

Pak Gubernur, sebelumnya perlu Anda ketahui bahwa di tahun 2007 menjelang Perhelatan akbar pesta demokrasi Pemilukada Jakarta, saya ikut mendukung Anda. Tentu saja sebagai warga Jakarta yang merasakan betul hiruk pikuk kehidupan kota Jakarta, saya tak asal dalam menentukan pilihan. Bagi saya, Kota Jakarta harus dipimpin oleh orang yang betul-betul ahli, sekelas Ali Sadikin atau pun Bang Yos.

Saya ingat betul, Anda pernah berjanji akan menyelesaikan permasalahan di Jakarta, terutama kemacetan, banjir dan kemiskinan. Untuk mengatasi kemacetan tersebut, Anda bilang akan terus mengembangkan konsep transportasi makro seperti busway dan monorail. Merevisi Perda ketertiban umum dan Perda lainnya agar lebih berpihak kepada warga miskin. Sementara untuk banjir, Anda juga sempat mengatakan,“serahkan saja pada ahlinya”.

Dari sisi kompetensi akademik, gelar Doktor-Ingenieur dari Universitas Teknologi Kaiserlautern yang Anda sandang ini memang tampak menjanjikan. Pun demikian dari sisi penampilan, Kesan ‘gagah’ yang saya dapati dari Patung Elang Bondol yang mencengkram Salak Condet di perbatasan Jakarta-Bekasi seakan melekat pada Anda.

Sebagai warga Jakarta yang memimpikan sosok pemimpin yang gagah, berani dan mampu melakukan perubahan, pada 2007 itu saya betul-betul menyandarkan pengharapan akan DKI yang lebih baik dan modern pada anda. Hanya saja, dalam perjalanannya, lamat-lamat kesan itu semakin sirna. Saya tak mendapati sosok Anda yang aktif, kompeten dan tentu saja ahli dalam mengurusi kota Jakarta. Entah kenapa, kesan yang saya dapat dari sosok Anda saat ini malah sebaliknya. Apa yang dapat kita saksikan dari wajah DKI Jakarta sama sekali jauh dari apa yang dijanjikan. Bahkan boleh dikatakan, kondisi jakarta saat ini jauh lebih buruk dan semrawut dibanding sebelum anda jadi Gubernur.

Pak Gubernur. Diantara sekian banyak hal yang memperihatinkan, saya berharap anda berkenan memikirkan hal berikut secara serius sebagai bukti bahwa anda betul-betul punya perhatian dan kepedulian pada warga DKI Jakarta, terutama warga yang kurang beruntung. Hal-hal yang akan saya ungkapkan dibawah ini adalah pemandangan keseharian saya dalam perjalanan pagi berangkat menuju kantor dan sore/malam sepulang dari kantor menuju rumah.

Pertama, pengemis cilik di tengah kota. Sebuah pemandangan umum yang menurut saya tidak normal, tidak manusiawi, namun terlihat sepanjang hari : pengemis cilik. Sebuah ironi, di tengah hiruk pikuk kehidupan warga kota Jakarta yang seakan tak pernah lelah beradu nyali untuk menyasar paradigma peningkatan kualitas hidup, terlihat anak-anak kecil yang seharusnya melewatkan masa kanak-kanak yang indah, secara tidak manusiawi dipaksa oleh entah siapa, menjadi pengemis di banyak titik di kota, bahkan di pusat keramaian tengah-tengah kota, di depan obyek-obyek turisme, berusaha bertahan hidup, berusaha ikut menikmati kualitas hidup yang dihasilkan dengan mengemis. mengemis setiap hari, termasuk hari libur, hingga jam 12 malam, tidak peduli kondisi panas terik, gerimis, hingga hujan lebat, mereka terus di jalanan mengemis. Sungguh pemandangan yang sadis.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terkesan melakukan pembiaran. Hujaman kritik paradigmatik terus mengalir, hanya saja Anda sebagai Gubernur DKI seakan-akan tidak menghiraukannya. Padahal, kebanyakan pengemis tersebut masih sangat belia, anak-anak di bawah umur. Masa–masa yang semestinya mereka habiskan untuk memaksimalkan tumbuh kembang fisik dan mentalnya, malah mereka gunakan untuk sekadar melantunkan lagu-lagu picisan di sudut-sudut kota demi mendapatkan belas kasihan berupa uang dari mobil-mobil yang berhenti di lampu lalu lintas, para penumpang angkutan umum atau pengendara sepeda motor yang tampak menyemut. Masa-masa dimana seharusnya mereka mendapat asupan gizi dan pengetahuan yang baik, bukan justru mendapati kerasnya kehidupan di jalanan ibu kota.

Pak Gubernur, di sisa masa jabatan anda sebagai Gubernur DKI Jakarta 2007-2012, saya rindu melihat tindakan nyata dan spektakuler anda anda menyelamatkan masa depan pengemis anak-anak di jalanan ibu kota. Sekiranya anda belum punya prestasi yang bisa dibanggakan hingga saat sekarang, berharaplah ini bisa menjadi prestasi monumental anda dan diingat selalu oleh warga DKI Jakarta.

Kedua, Joki 3 in 1. Saban hari, kecuali hari libur, joki 3 in 1 mengular di bahu-bahu jalan menjelang jalan protokol yang ditetapkan sebagai kawasan 3 in 1. Fenomena ini mempertontonkan kepada masyarakat betapa lemahnya wibawa Pemda DKI Jakarta. Atau, mungkin memang anda tidak mempunyai kepedulian sama sekali terhadap kewibawaan itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun