Mohon tunggu...
Eko Raharjo
Eko Raharjo Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis yang sedang Belajar Menulis

Fast Learner, Researcher, Risk Examiner, Lecturer, Copywriter

Selanjutnya

Tutup

Money

Menghemat Biaya Asuransi (Pemilik Perusahaan Wajib Baca)

16 September 2017   03:17 Diperbarui: 16 September 2017   03:20 1389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : okezone ekonomi picture.

Melihat banyaknya kejadian kebakaran (sebagai contoh risiko) belakangan ini. menarik untuk melihat bahwa kebutuhan mengenai proteksi asuransi sebagai kebutuhan pokok dewasa ini. risiko yang yang dihadapi setiap hari menuntun orang untuk memahami risiko dari aktivitasnya dengan baik.

Tidak banyak data mengenai statistik kebakaran yang ada di negara ini,namun berkaca seringnya kebakaran terjadi terlihat bagaimana masyarakat (perusahaan khususnya) kita menyikapi risiko kebakaran dan pencegahannya.

Memang tidak semua perusahaan melakukan dengan baik pola manajemen keselamatan kerja atau pendekatan manajemen risiko pada setiap aktivitasnya. Bagi yang sangat paham pendekatan manajemen risiko dalam pengelolahan sebuah risiko maka ada beberapa cara mengatasi risiko yakni menerima/menghadapi risiko sendiri, mencegah risiko terjadi atau bisa juga mengalihkan jika risiko tersebut terjadi.

Untuk pengalihan risiko salah satunya adalah asuransi, namun tidak semua penyebab risiko di cover asuransi kebakaran dan tentunya perusahaan memiliki batasan dana untuk membeli proteksi asuransi kebakaran ini.

Sebagai pemilik /pengelola perusahaan pasti mengingkan optimalisasi input dan output. Pemilik perusahaan yang kurang paham mengenai pengelolahan risiko, mungkin akan mengalihkan semua risiko pada asuransi.  Berikut adalah beberapa tips bagi pemilik perusahaan untuk memilah risiko atau menghemat risiko untuk pengeluaran biaya proteksi asuransi kebakaran.

1. Pemahaman risiko

Pemilik perusahaan harus memahami mengenai risiko --risiko yang dapat terjadi dalam operasionalitas perusahaannya. Pemetaan mengenai risiko menjadi sangat penting disini.

Perusahaan wajib memilih dan memiliah risiko, banyak perusahaan yang tidak paham mengenai risiko pada operasionalitas  yang pada akibatnya tidak siap ketika risiko tersebut terjadi.

Beberapa perusahaan belakangan mulai menerapkan perhitungan manajemen risiko atau memperkerjakan tim manajemen risiko demi untuk melihat sejauhmana ekspos risiko. pemetaan risiko yang telah di peroleh untuk dilihat sejauhmana risiko sanggup diahdapi sendiri, dikelola sendiri dan risiko mana yang harus dialihkan.

Karena banyak perusahaan langsung mengalihkan semua risikonya kepada asuransi, yang jelas-jelas mungkin risiko itu jarang atau bahkan kecil kemungkian terjadinya akibatnya memperbesar beban biaya asuransi.

2. Pemahaman industri proteksi (asuransi)

Pemahaman berikutnya yakni pemahaman akan proteksi yang diberikan oleh perusahaan asuransi. Tidak semua risiko dapat dijamin oleh perusahaan asuransi.

Perusahaan asuransi juga paham betul risiko -- risiko mana saja yang aman untuk dicover dan perlu mengenakan premi mahal untuk risiko yang dipandang tinggi oleh perusahaan asuransi.

Jika ingin menghemat biaya asuransi maka, perlu pemahaman di industri asuransi itu sendiri. Saat ini cukup banyak perusahaan asuransi dan perusahaan penunjang nya (broker dan agen).

Dengan banyaknya perusahaan/pemain yang bermain di suatu industri maka persaingan akan terjadi. Sekitar 60-an perusahaan asuransi bersaing memperebutkan uang anggaran belanja asuransi setiap perusahaan di indonesia

Manfaatkan pola persaingan mereka, bandingkan setiap fitur dan layanan yang diberikan oleh perusahaan asuransi. Di industri asuransi tolok ukur pencapaian prestasi perusahaan asuransi ada pada pencapaian premi, maka banyak perusahaan asuransi yang pada akhirnya bersaing di harga. Jika perusahaan yang akan membeli proteksi asuransi memiliki pemetaan risiko yang baik dan pencegahan yang baik serta anggaran belanja asuransi yang baik, bernegosiasi dengan perusahaan asuransi menjadi wajib hukumnya.

Belum lagi yang sedang terjadi di indutsri asuransi kerugian saat ini, khususnya proteksi asuransi kebakaran ada pola "discount" dari premi standard yang diatur oleh regulator.

agen dan broker, masing --masing pasti mengicar anggaran belanja asuransi perusahan -- perusahan besar, Karena mereka mengejar komisi dari premi asuransi tersebut. Bagaimana premi diperoleh sebesar-besarnya(untuk dapat komisi) namun jaminan yang diberikan sekecil-kecilnya atau mungkin minimal sepadan.

Perlu dicermati juga, kualitas pelayanan klaim nya, karena bukan harga murah yang sebenarnya dikejar namun pelayanan dan kemudahan klaim lah yang mejadi jaminan

3. Batasan alokasi dana Asuransi

Dengan pemahaman risiko perusahaan sendiri dan indutri asuransi maka tentukan alokasi dananya. Bukan tidak mungkin dengan dana terbatas namun memiliki proteksi yang maksimal. Ingat di asuransi ada premi ada komisi, maka perlu dipahami juga besaran komisi yang diperoleh bagi pembawa bisnis(perantara) atau komisi yang kembali kepada perusahaan.  

Karena jika tidak paham bisa jadi ada oknum internal perusahaan yang "bermain" di komisi tersebut atau menerima komisi dari asuransi untuk proses dealing asuransinya.

Dengan memahami pola pola diatas maka menjadi penting untuk memahami risiko perusahaan dengan pendekatan manajemen risiko, lalu pahami tren dan persaingan di indutri asuransi untuk mendapatkan proteksi yang maksimal dengan harga minimal lalu kemudian tentukan alokasi dananya dan perhatikan aliran uang "komisi"asuransi bagi "oknum"perusahaan (jika ada).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun