Mohon tunggu...
EVRIDUS MANGUNG
EVRIDUS MANGUNG Mohon Tunggu... Lainnya - Pencari Makna

Berjalan terus karena masih diijinkan untuk hidup. Sambil mengambil makna dari setiap cerita. Bisikkan padaku bila ada kata yang salah dalam perjalanan ini. Tetapi adakah kata yang salah? Ataukah pikiran kita yang membuat kata jadi serba salah?

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Artikel Utama

Swafoto Politik, Antara Relasi Publik dan Wacana Kepemimpinan

22 April 2024   10:51 Diperbarui: 23 April 2024   08:51 449
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Capres nomor urut 1, Anies Baswedan, terpantau berswafoto bersama Hotman Paris (KOMPAS.com / VITORIO MANTALEAN)

Pertama-tama, pertemuan informal semacam ini dapat merusak citra integritas dan independensi pemimpin politik. Ketika seorang politisi terlihat terlalu dekat atau terlalu sering bersama dengan tokoh-tokoh tertentu di luar lingkaran politik formal, publik dapat meragukan kemampuan mereka untuk membuat keputusan yang objektif dan tidak terpengaruh oleh hubungan pribadi atau kepentingan kelompok tertentu. 

Kehadiran politisi dalam pertemuan informal yang diikuti dengan swafoto politik juga dapat memberikan kesan bahwa politisi tersebut lebih mementingkan hubungan personal daripada memprioritaskan kepentingan publik.

Selain itu, pertemuan informal semacam ini juga memperkuat argumen akan pentingnya transparansi dalam politik. Ketika pertemuan-pertemuan politik dilakukan secara tertutup, di luar jangkauan publik, hal ini dapat menciptakan kesan bahwa terdapat agenda tersembunyi atau pertukaran kepentingan politik tertentu di balik layar.

Transparansi dalam interaksi antara pemimpin politik dan publik menjadi sangat penting untuk memastikan bahwa kebijakan dan keputusan yang diambil benar-benar melayani kepentingan rakyat secara keseluruhan.

Dengan demikian, pertemuan informal antara pemimpin politik, terutama yang diikuti dengan swafoto politik, memiliki implikasi yang signifikan terhadap citra pemimpin di mata publik dan juga memperkuat argumen akan pentingnya transparansi dalam politik.

Dalam menjalankan tugas-tugas politik mereka, pemimpin politik harus mampu menjaga independensi dan integritas mereka, serta memprioritaskan kepentingan publik di atas kepentingan pribadi atau kelompok tertentu.

Dinamika Swafoto Politik: Cerminan Kompleksitas Hubungan Politisi, Pengacara, dan Pemilih

Swafoto politik bukan sekadar gestur kosong dalam praktik politik saat ini, tetapi juga mencerminkan dinamika hubungan yang kompleks antara politisi, pengacara, dan pemilih.

Signifikansi dan keterkaitan dari fenomena ini melampaui sekadar tindakan sepele, tetapi mencerminkan bagaimana politik dijalankan dan dipahami dalam masyarakat.

Pertama-tama, swafoto politik mencerminkan praktik politik saat ini yang semakin mengedepankan citra publik dan hubungan personal dalam mencapai tujuan politik.

Politisi menggunakan swafoto politik sebagai salah satu cara untuk membangun citra publik yang positif, menunjukkan bahwa mereka adalah sosok yang ramah dan mudah didekati oleh rakyat.

Dalam konteks sengketa Pilpres 2024, swafoto politik menjadi bagian dari strategi politik untuk memperkuat relasi publik dan memengaruhi opini publik terhadap para politisi tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun