Seperti sudah banyak diketahui, kehidupan di pondok pesantren mengharuskan antri.Misalnya saja antri mandi.Nah akibatnya bisa saja ketika bel sekolah umum, menjadi tergesa-gesa. Inilah yang menjadikan sepatu cepat sekali rusak karena sering dipaksa buat berlari menuju kelas yang lumayan jaraknya jauh.
Uniknya seragam sekolah tidak banyak mengeluarkan biaya lagi. Ada sih sesekali beli baju atasan atau bawahan. tapi secara umum, anak-anak pesantren yang sudah lulus selalu melungsurkan baju-bajunya kepada adik-adik kelas dibawahnya. Utamanya teman sekamar.Â
Lungsuran dalam artian sehari-hari adalah pakaian yang diberikan ke orang lain, utamanya ke saudara sendiri.
Baik berupa baju seragam pondok maupun baju-baju lain untuk adik tingkatnya.
Awalnya saya agak heran ketika liburan, kok seragam yang dibawa anak saya ke rumah namanya berbeda (name tag). ternyata baju tersebut adalah lungsuran dari kakak kelas yang sudah lulus. Alhamdulillah. Selama masih bagus dan layak, tentu tak apa juga.
Demikian pula ketika anak saya lulus pondok pesantren setelah 6 tahun di pondok, tidak satupun baju seragam yang dibawa ke rumah.semua sudah dilungsurkan kepada adik-adik kelasnya termasuk juga beberapa baju yang biasa dipakai di pondok. Alhamdulillah.
Demikian sekedar sharing lungsuran seragam sekolah ala anak pondok.
Semoga bermanfaat.
Â