Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Berawal dari Media Sosial Akhirnya Menjadi Penulis

7 April 2020   07:00 Diperbarui: 7 April 2020   07:16 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: goodreads.com

Dari yang Tidak Tahu Menulis Apa menjadi Artikel Inspiratif

Padahal kadang banyak orang tidak mengerti bahwa dari tulisannya ia bisa mengubah dunia. Baik dari yang baik menjadi jahat atau dari yang jahat berubah baik setelah ia akhirnya mengerti apa sih kebenaran sejati itu. Semuanya pasti bermula dari pengalaman hidup, peristiwa, tragedi, ujian kehidupan yang dihadapi sendiri-sendiri. Saya tertarik pada tulisan Bre Redana di Udar Rasa Kompas Minggu, 5 April 2020.

Sejak media sosial muncul. Banjir informasi begitu deras. Sampai tidak mengerti lagi mana yang benar- mana yang salah. Pakar ini mengatakan ini pakar satunya mengatakan beda. Semua mempunyai kalimat ilmiah yang sama-sama bisa dipertanggungjawabkan. Tetapi kadang semakin membaca semakin tidak mengerti apa sih yang terjadi pada dunia saat ini. Banyak muncul kata- kata baru, banyak informasi membanjir tetapi tidak punya bobot sama sekali sebagai informasi yang menginspirasi.

Melihat status di medsos. Banyak artikel simpang siur. Kalimat- kalimat panjang, hasil riset dokter, hasil tuisan para penulis yang kemampuan dalam satu bidangnya diragukan. Akhirnya pusing melihat tulisan-tulisan dari para pegiat yang mendadak  pinter, tetapi juga pusing tujuh keliling.

Sekarang ini mending mengerti sedikit tetapi nyaman menikmati hidup daripada tahu banyak tetapi pikiran semakin panas dan cepat lupa. Ingin segera memviralkan peristiwa karena sebuah peristiwa bisa jadi adalah pembelajaran sehingga lain kali tidak akan mengulangi lagi kesalahan. 

Mula-mula memang menulis dalam kondisi yang tidak dimengerti, akhirnya setelah dipaksa konsisten, dan dipaksa kerja keras maka ada pembelajaran dari susahnya, atau menderitanya orang yang selalu diserbu nyinyiran medsos. Jika bisa media sosial sudah mengubah cara pandang orang menjadi lebih bagus maka tidak salah istilah media sosial. Lalu jika anda para penulis status, mau meningkatkan status dari yang bobotnya receh-receh saja akhirnya sukses.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun