Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

"Darah Indonesia" Emosi Netizen dan Masyarakat Baperan

27 November 2019   13:21 Diperbarui: 27 November 2019   13:40 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pernyataan Agnes Mo yang mengundang raksi netizen | instagram/agnesmo

Sekarang banyak orang mabuk oleh keyakinan yang menutup diri menerima keberbedaan. Banyak pemeluk agama hanya suka, ramah dan suka berdialog dengan komunitasnya sendiri, yang seagama dan sealiran. Padahal manusia dilahirkan "ceprol" ke dunia untuk melihat keragaman, bukan hidup yang monoton.

Sekarang lebih banyak netizen yang nyinyir, lebih suka mengkritik orang lain daripada introspeksi diri. Lebih suka menyudutkan yang terduga menista daripada mendengarkan hati nuraninya. Kasus Ahok, kasus Agnes Mo(nika), Rizieq Shihab, Intoleransi Jogjakarta, Pemilu, pemilihan presiden yang banyak diwarnai politik identitas, melibatkan agama dalam pusaran konflik politik.

Manusia gampang mabuk oleh doktrin agama, doktrin kelompok yang membuat mereka menutup diri terhadap kelompok lain. Ketika ada sekumpulan manusia menutup diri merasa ekslusif, merasa tidak segaris, sepemikiran maka tragedi demi tragedi terjadi. Ego itu bukan hanya milik mayoritas, yang minorpun akhirnya harus tahu diri dan mengambil jarak.

 Saya penulis, dan kebetulan kristiani tidak berani membuat catatan kritis tentang polemik-polemik agama yang timbul dari mereka sendiri. Konflik dan diskusi tajam tentang radikalisme, kapitalisme, ekstrem kanan , ekstrem kiri lebih ekstrem ketika konflik muncul dari yang seagama tetapi mempunyai sudut pandang beda dalam memahami konteks dan literasi yang diajarkan oleh  pemuka agama.

Agnez Mo yang kepleset mengatakan "Sebenarnya saya tidak punya darah Indonesia sama sekali. Saya sebenarnya keturunan Jerman, Jepang dan China,saya hanya lahir di Indonesia. dan saya juga seorang Kristen yang mana mayoritasnya adalah Islam" . Pernyatan Agnez Mo itu muncul ketika dia diwawancari oleh Kevan Kenney di Chanel Build Series produksi Yahoo  di New York City, Amerika Serikat.

"Sebenarnya saya tidak punya darah Indonesia sama sekali..." bagi mereka yang senang menghardik dan senang menghakimi adalah mainan. Dengan viralnya berita wawancara Agnes Mo dan dipahami dengan sudut pandang sempit memperlihatkan betapa masyarakat harus banyak belajar menahan diri, mencari akar masalah dengan kepala dingin, tidak mudah terprovokasi, tidak mudah terfitnah oleh berita-berita sepotong. Masyarat "baperan" mengarahkan mereka pada konflik- konflik yang selalu muncul di Indonesia.

Memahami konteks itu penting, membaca artikel secara utuh amat penting agar tidak muncul kehebohan yang hanya memperlihatkan kepicikan pengetahuan.Pahami dulu baru menanggapi. Salam damai selalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun