Mohon tunggu...
Dizzman
Dizzman Mohon Tunggu... Freelancer - Public Policy and Infrastructure Analyst

"Uang tak dibawa mati, jadi bawalah jalan-jalan" -- Dizzman Penulis Buku - Manusia Bandara email: dizzman@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Menyusuri Jejak Pertemuan Adam dan Hawa

26 Agustus 2019   13:57 Diperbarui: 26 Agustus 2019   16:18 1459
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nabi Adam konon diturunkan di Sri Lanka dan jejaknya berupa tapak kaki raksasa masih tampak jelas di Puncak Adam (Adam's Peak) yang terletak di tengah pulau Sri Lanka, tepatnya di daerah Ratnapura. 

Hawa sendiri diperkirakan turun di tanah Iraq, ada pula yang mengatakan di Bukit Marwa. Namun jejak sebenarnya tidak jelas, hanya makamnya saja berada di Jeddah.

Tonggak Penanda Puncak Jabal Rahmah| Dokumentasi pribadi
Tonggak Penanda Puncak Jabal Rahmah| Dokumentasi pribadi
Pertemuan kedua insan beda jenis ini menjadi awal tumbuh dan berkembangnya makhluk hidup bernama manusia. Setelah tragedi Habil dan Qabil, Adam dan Hawa melahirkan sekitar 40 pasangan kembar sebagai cikal bakal penduduk bumi. 

Keturunannya menyebar ke seluruh penjuru dunia membangun peradaban baru di planet bumi setelah makhluk sebelumnya dianggap merusak bumi.

Sebelumnya saat wukuf kami sudah mengunjungi Padang Arafah bahkan sempat menginap semalam. Namun karena posisi Jabal Rahmah cukup jauh dari tenda kami belum sempat mengunjungi saat itu. 

Lagipula wukuf merupakan saat untuk merenungi dosa-dosa, berdoa mohon pertolongan dan perlindungan Allah SWT dalam mengatasi persoalan hidup, bukan saatnya untuk berwisata.

Para Jamaah Berdoa di Puncak Bukit| Dokumentasi pribadi
Para Jamaah Berdoa di Puncak Bukit| Dokumentasi pribadi
Bukitnya tidak terlalu tinggi dan letaknya tak jauh dari jalan melingkar bukit yang merangkap jadi parkiran bis. Tak sampai 15 menit kami sudah tiba di puncak bukit yang penuh oleh pengunjung. Mereka ada yang sholat sunnah, ada pula yang berdoa agar enteng jodoh seperti Adam dan Hawa. 

Bahkan ada pula yang mencoret-coret batu menuliskan nama kekasihnya agar cintanya abadi. Kalau pengelolanya jeli, seharusnya bisa dibuatkan pagar untuk menaruh gembok cinta atau gantungan kunci bertuliskan nama sepasang kekasih agar tidak mencorat-coret batu yang membentuk bukit tersebut.

Batu yang Dicorat-coret | Dokumentasi pribadi
Batu yang Dicorat-coret | Dokumentasi pribadi
Di puncak bukit terdapat tiang penanda yang bertuliskan informasi mengenai sejarah pertemuan Adam dan Hawa. Dari puncak bukit tampak pemandangan Padang Arafah yang terbentang luas sebagai miniatur Padang Mahsyar tempat seluruh manusia dikumpulkan pada hari kiamat nanti. 

Jadi tempat ini bermakna sebagai simbol pertama kali tumbuhnya spesies manusia sekaligus sebagai tempat berakhiirnya kehidupan manusia di muka bumi sebelum ditimbang amalnya.

Disinilah kita bisa merenungkan kejadian penciptaan manusia oleh Allah SWT untuk menjadi khalifah yang memakmurkan bumi, bukan sebaliknya malah menghancurkannya pelan-pelan dengan merusak lingkungan dan berperang satu dengan lainnya, 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun