Mohon tunggu...
diyah
diyah Mohon Tunggu... Freelancer - Dee

lulusan antropologi

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Wisata Asyik ke Bengkulu

27 April 2017   21:21 Diperbarui: 7 Mei 2017   20:43 458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wisata. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Berkunjung ke Bengkulu, mengingatkan kita akan satu nama besar tokoh Indonesia. Iya, Bung Karno. Di negeri ini lah Bung Karno pernah dibuang oleh Belanda agar tidak terlibat dalam pergerakan kemerdekaan Indonesia. Wisataku ke Bengkulu pun kali ini tidak terlepas dari kunjungan ke situs bersejarah Bung Karno. Ini dia tempat-tempat wisata yang asyik di Bengkulu. 

  • Rumah Bung Karno

Sekitar tahun 1938 sampai 1942, Bung Karno berada di Bengkulu, bersama isterinya, Inggrit Ganarsih. Dan di Bengkulu-lah Bung Karno bertemu dengan isteri nya Fatmawati, yang kemudian menjadi ibu negara. Selama di Bengkulu, Bung Karno tinggal di sebuah rumah bergaya indis, yang dimiliki oleh orang Tionghoa. 

Orang Tionghoa yang merupakan pengusaha sembako pada masa pemerintahan Belanda, menyewakan rumahnya tersebut pada pemerintah Belanda, yang digunakan sebagai tempat pengasingan Bung Karno.  Rumah ini terbuka untuk umum mulai jam 08.00 – 18.00 Wib, dan hanya dikenakan biaya 5000 saja untuk masuk.

  • Rumah Kediaman Fatmawati

Tidak jauh dari rumah Bung Karno, terdapat sebuah rumah panggung khas Bengkulu terbuat dari kayu. Rumah yang masih terawat dan asli tersebut ternyata merupakan kediaman ibu Fatmawati, isteri Bung Karno dan ibu negara. Didalam rumah yang terbuka untuk umum tersebut, kita masih bisa melihat perabot seperti jaman dahulu dan mesin jahit ibu Fatmawati yang digunakan untuk menjahit bendera merah putih pertama yang dikibarkan pada saat kemerdekaan Indonesia.  

Rumah kediaman Fatmawati ini buka dari jam 08.00 – 18.00 Wib. Tidak dikenakan biaya apapun untuk mengelilingi rumah ini, hanya ada kotak donasi yang disediakan di atas meja penerima tamu beserta buku tamu.

  • Mesjid Jamiek Bengkulu

Mesjid Jamiek Bengkulu berada tepat di pusat kota Bengkulu dan dahulunya sebelum direnovasi Bung Karno hanyalah suaru kecil bernama Surau Lamo. Surau Lamo merupakan surau kecil dengan umat terbanyak dari suku Serawai yang berdiam di kota Bengkulu. Pada waktu pembuangan Bung Karno, dikisahkan Bung Karno sering melewati surau kecil tersebut dan merasa sedih dengan kondisi bangunannya. Oleh karena itu pad atahun 1940, mulailah Bung Karno mendesain bangunan baru dan mewujudkannya bersama-sama secara gotong royong dengan masyarakat suku Serawai.

Pemugaran surau dilakukan selama satu tahun. Setelah dipugar, masjid pun menjadi pusat kegiatan keagamaan masyarakat kota Bengkulu. Bangunan masjid memiliki gaya Belanda, Inggris, Melayu dan Jawa. Saat ini bangunan Mesjid Jamiek Bengkulu termasuk dalam Bangunan Cagar Budaya (BCB).

  • Benteng Marlborough

Benteng Marlborough dibangun pada tahun 1714 – 1719, oleh pemerintah kolonial Inggris, tepatnya East India Company (EIC), bangunan benteng pun memiliki gaya bangunan khas Inggris abad ke-20. Nama Marlborough diambil dari bangsawan Inggris bernama Duke Marlborough I. Pemerintah kolonial Inggris menggunakan benteng Marlborough sekitar tahun 1685 sampai dengan 1825.

Lokasi benteng tepat berada di pusat kota Bengkulu, berdekatan dengan pantai Paderi dan pantai Zakat, sehingga ketika kita berada di atas bangunan benteng, kita dapat melihat pemandangan indah pantai tersebut. Kita juga dapat menikmati indahnya matahari terbenam di bagian atas benteng.

  • Museum Propinsi Bengkulu

Di propinsi Bengkulu terdapat museum yang bisa dikunjungi sebagai tempat alternatif wisata. Bangunan museum berbentuk rumah adat Bengkulu, berupa rumah panggung. Untuk memasuki bangunan kita akan menaiki tangga.

Museum ini mulai didirikan pada 1 April 1978 dan kemudian baru difungsikan pada 3 Mei 1980. Ada sekitar lebih dari 3000 koleksi di museum ini terdiri dari benda sejarah budaya dari sembilan sub etnis penduduk asli Bengkulu.  Museum Bengkulu buka pada hari selasa sampai minggu jam 08.00 – 16.00, hari senin /libur nasional tutup. Dengan biaya masuk untuk anak- anak 1500 rupiah dan dewasa 2500 rupiah.

  • Pantai Suci

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun