Mohon tunggu...
Wardatul 'Uyun
Wardatul 'Uyun Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Hijab Stylist at: http://www.youtube.com/TheHasanVideo

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Ini Dia Camilan Langka Paling Sehat Saat Nonton Bola

12 Juni 2012   23:48 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:03 1639
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_194307" align="alignnone" width="657" caption="Kwaci impor yang berderet manis di rak camilan"][/caption]

Sore itu dengan berselonjor kaki,baru saja kurebahkan badan dipembaringan berniat memanjakan diri setelah seharian beraktivitas. Namun tiba-tiba terdengar suara sopran sayup meninggi, berulang memanggil namaku. “Tante Wardaaaah... katanya mau nganterin belanja.” Suara cempreng si Zahra menggedor gendang telinga, wadoow... masih ingat juga tuh anak. Demi mendengar gedebuk langkah kakinya kian mendekat maka dengan nada oktaf paling tinggi kujawab sekenanya “Aduuuh...tante capek sayaaang! Ya apa kalau besok saja, nanti janji deh Tante traktir makan ke Hok... eh” Suaraku sontak terputus demi melihatnya sudah tegak berdiri diambang pintu. What? Sudah rapi jelly nih anak! Ckkckck semangat banget kalau mau belanja! Arrghh.. “Emang maunya ke mana?” dengan terpaksa kusambar lagi jilbab hitam yang baru semenit tadi kutanggalkan. “Lah tante bilang mau ngajak ke Lai Lai pasar buah, mau nyari cinnamon powder buat masker noh..” sambungnya dengan wajah memelas. Wah kalau sudah begini luluh deh pertahananku.

Hatta, tak sampai lima menit kami sudah meluncur ke jalan Arjuno menuju Lai Lai. Sudah setahun ini aku jadi pelanggan Lai Lai supermarket yang lebih populer dengan pasar buah. Mungkin karena ini satu-satunya tempat menjual buah terlengkap di Malang raya. Awalnya secara tak sengaja aku yang menggilai kulinermancanegara sering sekali merasa kesulitan mencari bahan untuk di olah. Waktu itu aku kangen sekali masak Roasted Chicken Mustard, masalah muncul ketika seharian mengubek pasar tak ku dapatkan mustard sama sekali. Sampai akhirnya saat belanja buah ndilalahaku nyasar ke Lai Lai, Oh My! ternyata disini gudangnya produk impor. Jangankan mustard, mau mencari Wine kelas satu juga disini tersedia.Dari beragam minuman, makanan vegetarian, camilan, biskuit, coklat asli Eropa, sampai kosmetik semuanya ada. Sejak saat itu Lai Lai menjadi jujugan belanja kebutuhanku.

Tiga puluh menit kemudian kami sudah dipelataran parkir. Wah.. hari Selasa begini parkiran penuh hingga meluber ke badan Jalan. Untungnya aku bersepeda, jadi tinggal nyempil parkir diantara himpitan mobil. Hahaha... nakal sekali. Setelah mengamankan helm, bergegas kami menuju lokasi. Karena Zahra sebelumnya belum pernah ke tempat ini, maka kutunjukkan padanya tempat cinnamon yang dicari. Nah lho sudah jadi adatnya kaum Hawa, bilangnya sih cuma mau beli kayu manis bubuk nyatanya dia mulai thowaf tujuh putaranmenyambar barang lainnya. Hingga sampai di rak-rak penjualan snack produk Cina, aku teringat, lagi ngidam Kwaci. Yup.. jajanan jadul yang jadi favoritku itu kini memang kian susah ditemui. Padahal dulu sewaktu duduk di bangku SD, hampir setiap hari saat istirahat sekolah aku tak pernah alpa mengganyangnya, menyesapi bijinya hingga tandas tak berbekas. Sak kulite di gilas! Haha.. Pancen Nggragas! Saat itu aku harus merogoh seratus repes untuk menikmati satu bungkus kecil Kwaci cap Gadjah. Hingga selepas SMP aku baru menyadari, Kwaci perlahan menjadi barang langka sebab hampir tak lagi bisa kutemui diwarung-warung apalagi di kantin sekolah. Dan hingga tamat SMA lalu melanjutkan kuliah aku bahkan sudah hampir amnesia kalau jajanan Kwaci itu pernah ada. Hingga akhirnya ingatanku kembali menyapa saat mendapatinya di tempat ini.Dimana lagi kalau bukan di Lai Lai supermarket, well, ada banyak stok Kwaci baik lokal maupun impor yang berjejal dirak khusus camilan.

Hmmm... Kwaci oh Kwaci! Siapa sih yang tidak kenal camilan yang so savoury? Jajanan khas taun 90-an seangkatan dengan snack telur cicak, wafer Superstar, mi remes Anak Mas, coklat cap Jago, permen Jahe juga Yosan bubblegum yang kesemuanya sudah jadi barang langka. Dus, saat pertama menemukan kwaci di swalayan, hatiku girang bukan buatan. Layaknya menemukan harta karun saja! Selama ini, kupikir makan Kwaci ini tidak ada manfaatnya selain bikin bibir kering dan jontor ples puas hati karena sukses membantai mereka sampai ke kulit-kulitnya.. Nah lho ternyata asumsi tersebut sangat benar saudara-saudara. Benar-benar SALAH maksudnya!

Kwaci ternyata camilan yang menyehatkan! Snack Kwaci kaya akan vitamin E, asam folat, vitamin B, selenium, magnesium dan tembaga. Cukup dengan mengkomsumsi60 gram Kwaci tanpa kulit, kita sudah memenuhi kebutuhan tubuh akan vitamin E setiap harinya. Hampir semua orang mafhum jika vitamin ini berfungsi sebagai anti oksidan. Selain itu juga melindungi sel dari radikal bebas untuk memperbaiki struktur DNA yang rusak. Sementara asam folat sangat penting untuk ibu hamil yang digunakan sebagai pembentuk dan pengembang sel-sel darah merah dan sel-sel otak pada janin yang mulai terbentuk pada minggu ke 3-4 kehamilan.

Dan jika di jelaskan lebih lanjut, magnesium membantu fungsi saraf dan otot, juga mencegah pengeroposan tulang. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa magnesium membantu mengurangi gejala penyakit asma, menurunkan tekanan darah, dan mencegah sakit kepala ataupun migrain, selain itu juga mengurangi resiko penyakit jantung dan stroke. Sementara tembaga dibutuhkan untuk pembentukan darah dan tulang, produksi pigmen melanin dari kulit dan rambut, dan pelepasan energi dari makanan. Seleniummembantu menjaga kesehatan kulit, juga rambut dan mata. Selain itu juga dipercayai dapat meningkatkan detoksifikasi tubuh dan membantu mencegah kanker. Nah lho.. mendapati jawaban lengkap akan kesaktian camilan ini sontak saja aku terbengong-bengong saat interview Mbah Gugel yang bersemedi disini. Jadi teringat jajanan Kwaci jadul dengan merek GAJAH bukan MUSANG, BERUANG, ataupun SEMUT MERAH. Bisa jadi ini sebagai representasi khasiat dari si kecil mungil Kwaci yang memang segede GAJAH.

[caption id="attachment_194308" align="aligncenter" width="514" caption="Penulis berpose narsis dengan ragam Kwaci"]

1339543625479383635
1339543625479383635
[/caption]

Lantas apa hubungannya Kwaci dengan nonton bola? Iyeeeuuuh harus dijelaskan nih? Kalau nonton bola emang lue mau cuma sambil bengong gigit jari, tanpa snack tanpa kopi? Hadeeeuuh... gak seru lah ya. Well, melanjutkan apa yang sudah kuposting tempo hari yaitu tentang jurus sakti yang wajib dibaca istri. Disini ingin sedikit kutambahkan informasi penting special untuk anda, special pake telur heueheu. Saat euforia sepak bola melandadunia, dimana-mana dikafe, diwarkop, di jalan-jalan dan lapangan juga dirumah semuanya menghadap TV melototi si kulit bundar. Dan seorang istri atau suami BIJAK pasti menyediakan camilan SEHAT untuk pasangannya yang semalaman begadang demi bola. Begitu juga seorang ibu ataupun Bapak yang sebegitu mencintai anak-anaknya. Tak luput pula seorang kakak terhadap adiknya, pun sebaliknya. Penuh tulus menyenangkan mereka dengan beragam camilan menyehatkan.

Eh oh.. jadi merasa berdosa nih.. Soalnya di rumah kebiasaanku selalu menjejali saudara sendiri dengan camilan sarat minyak, sarat kolestrol yang jauh dari kata SEHAT. Mulai dari gorengan tempe, gorengan tahu, gorengan emping, gorengan pisang sampe nasi juga digoreng! Kita bisa membayangkan, jika booming piala Euro berlangsung sampai sebulan lamanya, artinya selama itu pula mereka mengkomsumsi camilan yang tak sehat. Wow sama saja gol bunuh diri dong!

[caption id="attachment_194310" align="aligncenter" width="529" caption="Kwaci lokal VS Kwaci impor"]

13395440791530377970
13395440791530377970
[/caption]

Dus sebelum terlambat saudara-saudara, dihari ke enam pasca pembukaan piala UEFA mari kita serentak menonton bola dengan camilan yang menyehatkan. Bukan yang merugikan, yang meracuni. Sesekali gorengan atau brondong jagung bolehlah. Tapi janganlupa persediaan menu sehatnya ya? Rujak buah atau petis tahu bisa jadialternatif. Lalu jus buah sebagai pengganti kopi, salad buah atau sayur, atau juga jenis krupuk yang pengolahannya tidak digoreng melainkan dipanggang contohnya krupuk upil khas Sidoarjo ataupun krupuk kemplang khas Lampung. Dan alternatif yang sudah tentu jadi favorit keluarga ya KWACI. Pasti seru abis tuh selagi mantengin tim jagoannya berlaga, sambil ngrikitin Kwaci. Setidaknya mempraktekan adagium populer kita: sekali mendayung dua pulau terlampaui, sekali nonton bola dua tiga bungkus Kwaci dihabisi. Overall, keputusan ditangan kita perseorangan. Silahkan memilih, sebungkus Kwaci atau sekarung Kwaci? Ah such a tricky choice, indeed! *mesem-mesem...

*Oh sudah jam lima menjelang dan kami harus pulang... Ops narsis dulu ah... Take jephret-jephret dulu sama ponakan hoho.. Biar besoknya bisa posting kampanye nonton SEHAT di KOMPASIANA.......

[caption id="attachment_194315" align="aligncenter" width="362" caption="Ponakan tak mau kalah narsis dengan Kwaci"]

13395464471733777230
13395464471733777230
[/caption] [caption id="attachment_194311" align="aligncenter" width="571" caption="Kwaci kemasan 15g yang praktis dan tentu saja cepat habis :)"]
1339544404563995686
1339544404563995686
[/caption] [caption id="attachment_194313" align="aligncenter" width="250" caption="Ini dia Kwaci Jadul era Majapahit yang sudah langka"]
13395447061728380452
13395447061728380452
[/caption] The pictures uploaded are private document, and one of them was taken from this website

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun