Mohon tunggu...
Diar Ronayu
Diar Ronayu Mohon Tunggu... Lainnya - Blogger dan Youtuber

Video creator di Channel YouTube Mama Unakira, sesekali menulis di unakira.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Merayakan Bulan Penuh Kasih Sayang dengan "Bancaan"

13 Maret 2018   14:16 Diperbarui: 13 Maret 2018   14:31 1066
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bancaan nasi kuning/dok.pribadi

Kelihatannya memang repot dan banyak perintilanya ya? Apakah aku membuatnya sendiri? Tidak juga. Yang kami cari dalam momen bancaan ini bukan proses memasaknya, jadi ada sebagian menu yang aku buat sendiri, sebagian lainnya aku beli di warung. Mau terima beres pesan ke tukang catering juga sah - sah saja sebenarnya. Karena yang terpenting adalah nilai dan kebersamaannya, juga doa - doa dan harapan yang terpanjat pada saat itu.

Jika sehari - hari kami makan bersama dengan duduk manis di meja makan dimana masing - masing orang memiliki piringnya sendiri untuk makan, maka saat bancaan kami makan dalam satu nampan. Pulukan (makan pakai tangan), keroyokan, sambil suap - suapan. Syarat lainnya adalah, makanannya harus habis tak boleh bersisa. Kalau urusan yang satu ini sih biasanya kuserahkan pada pak suami, hahaha.

Pulukan (makan pakai tangan)/dok.pribadi
Pulukan (makan pakai tangan)/dok.pribadi
Pentingnya menjaga kehangatan keluarga
Dalam setahun paling tidak keluargaku bisa sampai 3 kali mengadakan bancaan. 2 lainnya tentu saja saat ulang tahunku dan ulang tahun si kecil Aruna. Bagiku ini momen yang selalu berkesan. Seru sekali melihat 2 gadis kecilku yang berebut menyuapi ayahnya, atau melihat mereka suap - suapan. Biarpun berakhir acak - acakan seperti ajang pertempuran, tapi hatiku senang.

Dok.pribadi
Dok.pribadi
Belasan tahun mendatang, mungkin 2 putri kecilku tidak lagi meramaikan rumah mungil kami lagi. Mungkin saja mereka berada di belahan bumi lain untuk menggapai mimpi. Karenanya aku ingin membuat banyak kenangan manis di hati mereka. Aku ingin mereka tumbuh dengan keyakinan bahwa mereka hidup dalam banyak limpahan kasih sayang. Sehingga mereka akan selalu merindukan momen - momen yang penuh dengan kehangatan keluarga, bersama kami, ayah dan ibunya.

Menciptakan keluarga yang harmonis dan rukun bukannya tanpa upaya. Justru butuh usaha lebih, sehingga meskipun riak - riak kecil menghiasi perjalanan keluarga kecil kita, momen - momen yang menghadirkan kehangatan keluarga selalu terukir di hati dan menjadi perekat keluarga.

Tak hanya bancaan, kami juga sering melakukan beragam aktivitas bersama di akhir pekan untuk merekam jejak kehangatan keluarga. Seperti jalan santai keliling komplek, belanja mingguan, bermain rumah - rumahan bersama anak, berenang, dan sebagainya. Ritme kerja suami yang selalu berangkat subuh pulang malam dari senin hingga jumat, membuat kami berusaha memaksimalkan waktu akhir pekan dengan sebaik - baiknya sebagai ajang family time.

Berenang tiap bulan/dok.pribadi
Berenang tiap bulan/dok.pribadi
Bagaimanapun caranya, kehangatan  keluarga harus senantiasa terjaga. Apalagi di bulan Februari Maret, bulan - bulan penuh kasih sayang bagi keluargaku. Bagaimana denganmu?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun