Mohon tunggu...
Ayu Diahastuti
Ayu Diahastuti Mohon Tunggu... Lainnya - an ordinary people

ordinary people

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Mau Nikah Beda Agama? Baca Dulu yang Satu Ini

23 Maret 2022   05:05 Diperbarui: 23 Maret 2022   12:56 1688
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pernikahan | via unsplash.com @luis tosta

Satu orang merasa suatu permasalahan bukanlah sebuah masalah besar, sedang yang lain memandangnya sebagai masalah yang harus mendapat perhatian. Masalah yang mungkin sederhana kemudian menjadi ajang perdebatan panjang. 

Perbedaan membutuhkan  kesepakatan bersama. Apabila perbedaan prinsip utama tidak terjalin kesepakatan, maka lebih baik kedua pihak harus mengevaluasi kembali hubungan mereka. Apakah tanpa kesepakatan apa pun hubungan tersebut tetap dapat terjalin langgeng? 

Apabila perbedaan prinsip utama tersebut dirasa mampu diatasi berdua, maka jalankan saja kesepakatan tersebut. 

Namun, apabila tidak ada kesepakatan dalam perbedaan prinsip utama, maka langkah untuk mengakhiri sebuah hubungan  mungkin adalah langkah yang tepat. Bukankah sebuah hubungan yang sehat adalah hubungan yang saling mendukung, saling bertumbuh? 

Datang berkonsultasi kepada para konselor pernikahan adalah langkah yang bijak. 

Para konselor ini akan membantu kita untuk lebih mengenal pasangan kita. Bagaimana kita menghadapi pasangan kita bila terjadi konflik, dan banyak keuntungan lain dalam sesi konsultasi tersebut. 

Lebih jauh lagi, dengan adanya sesi konseling tersebut, akan mempermudah kita melihat realita pernikahan. Segala aspek dan kemungkinan yang akan terjadi dalam dunia pernikahan. 

Dengan demikian diharapkan bagi kita dan pasangan kita akan mendapat gambaran yang lebih riil tentang apa yang dapat kita harapkan dalam hubungan pernikahan kita nanti ke depan. 

Hhm, lalu apakah melambungnya harga migor juga bisa menjadi alasan perdebatan di antara pasangan? Anda mungkin  bisa menjawabnya di kolom komentar. 

Salam sehat, salam sadar

Penulis

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun