[caption id="attachment_408731" align="aligncenter" width="374" caption="Salah satu segmen acara TV Edukasi (http://1.bp.blogspot.com/)"][/caption]
Saat ini, saya sedang gundah-gulana akan kemajuan dan kualitas TV Indonesia, sehingga, saya menuliskan catatan refleksi penyiaran di Indonesia tepat pada Hari Penyiaran Nasional, 1 April lalu. Harapannya, agar penyiaran TV di Indonesia semakin sehat dengan acara-acara yang baik.
Setelah bercerita panjang dengan salah satu warga tentang kualitas acara TV di Indonesia, rasanya saya teringat pada TV Edukasi, kanal yang selalu menemani belajar saya sejak di bangku sekolah dasar sampai SMA. TV Edukasi inilah yang membuat pengetahuan, terutama tentang pelajaran sekolah semakin bertambah, selain saya menonton Laptop Si Unyil, acara unggulan anak-anak di Trans7.
Awalnya, sejak saya duduk di kelas 6 SD, saya sering menonton kanal TV Edukasi di TVRI pada jam 2 siang sampai jam 3 (kalau tidak salah), sebelum beralih ke stasiun TVRI Lampung. Kadang saya nonton relay-nya di Siger TV pada jam sore di hari Minggu, saat TV Edukasi akan off siaran. Kemudian, kadang saya nonton di Radar TV, lalu di Lampung TV, meskipun cuma hanya kurang lebih satu sampai dua jam.
Saat saya belajar untuk UN SMA, saya melihat tayangan TV Edukasi di TVRI untuk terakhir kalinya, dan setelah itu, perlahan TV Edukasi mulai tidak di-relay oleh TVRI, juga tidak di-relay oleh stasiun TV Lokal lain (kecuali kalau di beberapa daerah masih ada yang me-relay). Sayang banget kan?
Seperti yang kita tahu, TV Edukasi bersiaran via satelit. Ini artinya, kalau mau dapat channel tersebut, harus butuh parabola yang harganya jutaan, (kecuali kalau di daerah tersebut susah sinyal televisi). Padahal, untuk yang suka pendidikan dan haus akan ilmu, tayangan-tayangan di TV Edukasi tersebut sangat mendidik dan mencerdaskan, daripada mengonsumsi tayangan-tayangan 'sampah' dan tidak berguna.
Entah penyebabnya seperti apa sampai channel TV gratisan (yang pakai antena biasa)tidak mau me-relay TV Edukasi, kita tidak tahu. Yang pasti, sebagian dari kita, sangat merindukan TV Edukasi bisa hadir kembali di TVRI maupun TV lokal. Pasalnya, banyak siswa-siswa SD, SMP, dan SMA kelas tingkat akhir yang sangat butuh pemahaman, terutama dalam menghadapi UN, lewat siaran interaktif UN. Begitu pula dengan para orang tua yang sangat butuh pendidikan terbaik buat anaknya, terutama lewat televisi.
Apalagi, beberapa tahun kedepan, sistem TV digital akan digunakan di negara kita, pastinya KPI akan menyeleksi stasiun televisi secara lebih ketat. Harapannya, ya semoga TV Edukasi bisa mendapat tempat di kanal TV digital.
Akhirnya, kita hanya bisa berharap, semoga penyiaran di negara kita semakin berkualitas dengan acara yang mendidik....
Salam.