Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Cara-cara Asyik Habiskan THR

6 Juni 2018   06:45 Diperbarui: 6 Juni 2018   08:46 927
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hitung duit dan membaginya ke berbagai pos agar THR ludes itu menyenangkan (dokpri)

Asyiknya berpasangan dan dua-duanya bekerja itu adalah dapat tunjangan hari raya (THR) dobel. Kiri dan kanan oke deh. Uang suami adalah uang istri dan uang istri adalah milik pribadi hehehe. Omong-omong tentang THR, tentunya ada sekian banyak tips untuk menggunakannya sebijak mungkin. THR sendiri adalah bonus menjelang lebaran. Oleh karena namanya bonus lebaran yang merupakan hadiah tanpa bekerja, kenapa tidak dihabiskan saja?!

Tips ini memang tidak seratus persen orisinil dari pikiranku. Beberapa tahun silam, saya punya kawan kerja yang punya buku tentang menghabiskan THR. Temanku yang memang doyan belanja itu girang banget menemukan buku itu karena judul bukunya mendukung pemikirannya. Ia pun mengompori kawan-kawan lainnya untuk membacanya. Aku termasuk yang terpana membaca judul bukunya.

Ide penulisnya menurutku termasuk brilian. Namun, tulisan ini tidak mengambil serta merta gagasannya. Aku hanya suka idenya untuk menghabiskan THR. Alasan di balik itu dan tips-tips menghabiskannya tentunya tidak sama persis karena aku waktu itu hanya membaca outline-nya:p

Kenapa THR harus dihabiskan? Oleh karena sifat THR yang berupa 'hadiah'. Ia tidak didapat dari kerja keras seperti gaji bulanan ataupun bonus tahunan. Ia juga tidak dipengaruhi absen, mau sering bolos ataupun rajin datang tepat waktu juga tetap dapat THR. Karena sifatnya 'hadiah wajib' maka pengunaannya pun bolehlah suka-suka. Jika THR dihabiskan maka tentunya lebih sip, jadinya niatan perusahaan memberikan ke karyawannya itu tepat sasaran.

Apakah ada suka dukanya terkait THR? Sukanya sih banyak. Coba lihat wajah-wajah penerima THR. Wajah-wajah mereka nampak lebih cerah dibandingkan yang tidak sama sekali menerimanya. Dukanya juga banyak, misalnya jumlahnya tidak sesuai harapan, waktu menerimanya yang mepet banget dengan lebaran dan penerimanya tidak tahu cara menggunakannya.

Lantas bagaimana cara menghabiskannya? Cara termudah yaitu membaginya ke pos-pos dan memastikan nilainya menjadi nol. Jika angkanya masih plus, maka bisa dimasukkan ke pos anggaran baru. Apabila nilainya minus maka itu berarti perlu kalkulator baru atau bisa jadi kurang memahami falsafah menghabiskan THR. Menghabiskan THR berbeda dengan menghabiskan THR plus gaji.

Pos-pos untuk menghabiskan THR ada banyak. Jadinya jangan kuatir jika THR kok rasa-rasanya tidak kunjung habis.

Pos pertama adalah pos zakat fitrah dan zakat mal. Kedua pos ini ditaruh di urutan teratas di pos pengeluaran Ramadan. Zakat fitrah bernilai 2,5 kilogram beras yang disantap setiap harinya, atau bisa diwujudkan dalam bentuk rupiah. Sedangkan zakat mal adalah zakat yang dikeluarkan apabila harta sudah memenuhi nisab (batasan kekayaan yang wajib dikeluarkan zakatnya) dan telah disimpan selama setahun. Nisab ini berupa nilai sebesar emas 85 gram (sekitar Rp 55 juta untuk saat ini). Besarannya adalah 2,5 persen dari total harta. Jika bingung menentukan jumlah zakat fitrah dan zakat mal yang dibayarkan, maka bisa langsung berkonsultasi dengan Badan Amil Zakat setempat.

Pos kedua adalah belanja Ramadan dan lebaran. Pos ini biasanya cukup besar. Malah bisa jadi setelah THR dipotong oleh zakat, maka selebihnya masuk ke pos belanja Ramadan dan lebaran ini.

Pos pengeluaran ini terbagi atas pos mudik bagi mereka yang melakukan perjalanan mudik; pos salam tempel alias angpau buat anak-anak, keponakan dan tetangga; pos makanan hidangan Ramadan dan lebaran juga kue-kue dan sirup; dan pos baju baru serta hadiah lebaran bagi keluarga. Apabila Kalian punya asisten rumah tangga atau lingkungan Kalian dijaga oleh satpam, berikanlah THR ke ART dan bingkisan lebaran ke para satpam.

Jika uang THR langsung ludes setelah melalui pos kedua ini maka keberuntungan besar bukan di pihak Kalian. Apabila uang THR masih berlebih maka bisa lanjut ke pos berikutnya.

Pos ketiga adalah pos hutang vs modal usaha. Pos ini bisa dipilih antara membayar hutang sebagian atau menyimpannya untuk modal usaha. Mungkin di antara Kalian ada yang merasa hutangnya terlalu besar sehingga mumpung ada duit, maka bisa dikurangi, syukur-syukur bisa dilunasi. Contoh hutang itu seperti angsuran rumah atau kendaraan, atau hutang lainnya. Biasanya dengan adanya penambahan uang untuk membayar hutang maka waktu angsuran akan menjadi lebih pendek atau besaran angsurannya menjadi lebih kecil.

Jika tidak ada hutang, siapa tahu Kalian ingin memiliki usaha sampingan selain jadi karyawan. Berjualan model kit atau membuat boneka dari kain flanel, misalnya, atau menerima pesanan kue dan lain-lain. Uang THR ini bisa jadi jawaban untuk menggapai niat tersebut.

Ternyata uang THR masih berlebih juga. Lantas bagaimana? Wah Kalian termasuk golongan yang langka sekaligus sangat beruntung.

Kalian juga bisa menambahkan pos hadiah bagi diri sendiri (dokpri)
Kalian juga bisa menambahkan pos hadiah bagi diri sendiri (dokpri)
Kalian bisa mengggunakan dana THR sebagai hadiah buat Kalian sendiri. Janganlah terlalu keras kepada diri sendiri. Kenapa tidak membeli cokelat yang enak untuk dinikmati sendiri?

Apabila merasa sayang dana disia-siakan untuk hadiah diri sendiri maka Kalian bisa membeli barang yang sifatnya produktif. Misalnya laptop Kalian kinerjanya sudah tidak bagus. Maka Kalian bisa membeli laptop baru dengan spesifikasi yang lebih oke agar makin produktif. Dengan laptop baru maka Kalian bisa menerima pekerjaan sampingan sebagai penulis, ilustrator, editor foto atau video, desainer grafis, ataupun sebagai system analyst dan programmer.

Setelah pos keempat ternyata masih ada juga duit THR, bagaimana dong? Wow luar biasa. Ada dua kemungkinan, Kalian masih lajang tanpa hutang atau memang duit THR Kalian begitu besar.

Oleh karena duit THR tersebut aku sarankan untuk dihabiskan, maka habiskanlah di meja pembelian logam mulia atau di supermarket reksa dana. Apabila masih ada dana berlebih, bolehlah dibagi ke penulis tips ini hehehe.

Coba deh terapkan tips tersebut. Ada kepuasan besar ketika bisa memenuhi pos-pos tersebut bersama uang THR.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun