Mohon tunggu...
Delianur
Delianur Mohon Tunggu... Penulis - a Journey

a Journey

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Les Miserable", Dari Agama, Romansa, sampai Filsafat Moral

18 Agustus 2018   09:53 Diperbarui: 18 Agustus 2018   10:16 1090
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Les Miserables ditulis dalam bahasa Prancis saat Hugo dalam pengasingan karena beroposisi terhadap Napoleon III. Dibutuhkan waktu 17 tahun bagi Hugo untuk menuliskan dan menerbitkan novelnya ini. Pertama kali terbit tahun 1862 dan pada tahun 1892 diterbitkan dalam 9 bahasa dunia. Dalam bahasa Prancis, novel ini memiliki ketebalan 1900 halaman dan 1500 halaman dalam bahasa Inggris. Karenanya dikenal sebagai salah satu novel tertebal.

Les Miserable sendiri menceritakan seorang narapidana, Jean Valjean, yang dipenjara 19 tahun karena mencuri roti untuk anak saudara perempuannya yang kelaparan. Keluar dari penjara, Valjean ternyata tidak sepenuhnya menikmati kebebasan dan kebahagiaan. 

Disamping sulit mendapatkan pekerjaan dan dikucilkan karena statusnya sebagai narapidana, Valjean juga mesti berhadapan dengan Javert (Russel Crowe). Seorang inspektur polisi yang terus menerus mengejar dirinya karena merasa itu bagian dari usaha dia membaktikan diri pada hukum dan sebagai orang bersih.

Pada awalnya, Jean adalah pribadi yang dendam pada keadaan. Dia tidak bisa melupakan bagaimana hukum dan masyarakat yang sudah memperlakukan dirinya dengan kejam. Tetapi perubahan terjadi ketika dia diperlakukan dengan sangat baik oleh seorang uskup yang justru dia curi barang-barangnya. Jean lalu melupakan masa lalunya dan memulai hidup baru dengan nama baru, Monsieur Madeleine. Sampai kemudian dia menjadi pengusaha sukses, baik hati, dermawan sehingga dipercaya warganya menjadi walikota.

Sampai suatu ketika sebagai walikota dia bertemu kembali dengan Javert yang pada awalnya tidak tahu bahwa Monsieur Madeleine adalah Valjean yang selama ini dia buru. Permasalahan muncul ketika Javert yang akan bertugas melayani Walikota Madeleine memberitahu Valjean bahwa Polisi Paris telah menangkap seorang narapidana bernama Valjean. 

Mendengar ini muncullah konflik dalam diri Valjean. Dia tidak bisa menerima orang yang dianggap sebagai dirinya, mesti menanggung penderitaan karena perbuatannya dahulu. Madeleine pun dengan gagah lalu mengaku di depan pengadilan bahwa dialah sebetulnya orang bernama Valjean. Lengkap dengan menyebut nomor kodenya sebagai narapidana.

Darisinilah perburuan Javert terhadap Jean Valjean berlanjut. 

Ditambah dengan rasa berdosa Valjean terhadap Fantine, salah seorang karyawannya yang dikeluarkan tanpa sepengetahuan Valjean sehingga harus melacurkan diri untuk menafkahi anaknya Cossete, upaya Valjean untuk membesarkan Cossete, romansa antara Cossete dan Marius pemuda motor revolusi Prancis, serta kehidupan keluarga licik Thernadier yang meraih untung dari kehidupan sosial politik Prancis serta Revolusi Prancis, maka film ini menjadi semakin kompleks dan menarik. Tema filsafat moral, politik, cinta, romansa juga agama berjalin berkelindan dalam kisah ini.  

Bila melihat Prancis sekarang yang dikenal tempat subur tumbuhnya materialisme dan atheis, maka Hugo seperti menampilkan Prancis yang lain. Prancis abad 19 justru kenal dengan nilai agamanya.

Meski tidak digambarkan bagaimana pemerintah Monarki Prancis memperalat Agama demi kepentingan dirinya, tetapi salah satu fragmen penting adalah ketika Valjean mencuri di Gereja yang sudah memberinya makan dan tempat tidur manakala Valjean di usir dari semua tempat. Tetapi ketika Valjean ditangkap polisi Prancis dan dikembalikan ke Gereja untuk mengembalikan barang curiannya, sang Uskup Monseigneur Bienvenu justru membela Valjean. 

Kepada Polisi sang Uskup mengatakan bahwa Valjean tidak mencuri ditempatnya justru dialah yang memberikan barang-barang itu kepada Valjean. Karena perlakuan sang Uskup yang sudah baik tersebut, Valjean pun merubah haluan hidupnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun